Warga berjalan di pinggir Waduk Rorotan yang kering di Jakarta Utara, Kamis (5/9/2019). Pembangunan Waduk Rorotan yang berbatasan dengan wilayah Cakung, Jakarta Timur, hingga saat ini belum menunjukkan hasil memuaskan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pasalnya memasuki tahun keempat, pembangunan penampungan air raksasa ini belum juga rampung. Terhentinya pembangunan waduk rorotan itu sendiri diduga kuat akibat mantan kepala dinas SDA Teguh Hendrawan ditetapkan sebagai tersangka kasus perusakan dan memasuki pekarangan orang lain. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Tanah sekitar waduk mengering serta pecah-pecah. Paving block yang berada di sekitar waduk pun rusak dan tidak bisa digunakan lagi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Waduk tersebut dibangun sejak era pemerintah gubernur sebelumnya Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 lalu yang mencanangkan pembangunan 24 kolam retensi di Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pembangunan waduk di areal seluas 35 hektare itu hingga kini belum juga rampung. Pembangunan penampungan air raksasa itu baru mencapai 85 persen. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Di balik proyek pembangunan waduk, ada sengketa. Pemerintah dan warga saling klaim memiliki lahan di kawasan Waduk Rawa Rorotan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)