
RI Jalin Kerja Sama US$ 13 Juta Dengan Kuwait
Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
02 September 2019 16:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bakal menjalin kerja sama bisnis dengan Kuwait senilai US$ 13 juta. Bahkan dalam forum bisnis yang diadakan di sela-sel pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-1 Indonesia-Kuwait, kerja sama tersebut akan dilakukan di sejumlah sektor seperti perikanan, komoditi, penelitian digital untuk UMKM dan E-Commerce, serta data & teknologi.
"Kondisi ekonomi global yang tidak menentu mengharuskan para pelaku usaha bekerja lebih erat dan lebih keras" kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mewakili Indonesia dalam acara tersebut di keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia, Senin (2/9/2015). Ia berharap kerja sama ini bisa menjadi terobosan agar aktivitas ekonomi terus berjalan.
Dalam forum bisnis itu Retno menyoroti kondisi ekonomi global dewasa ini. Ekonomi dunia yang tak menentu membuat kolaborasi harus ada antara pemerintah dunia usaha.
Karenanya ditegaskannya mekanisme kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha, termasuk Indonesia-Kuwait harus terus diperkuat. Infrastruktur bisnis Indonesia-Kuwait juga harus dijaga.
"Memfasilitasi akses pasar produk kedua negara adalah cara efektif untuk mendorong peningkatan volume perdagangan kedua negara" katanya lago. Saat ini Indonesia-Kuwait sepakat membentuk Komite Dagang Bersama untuk memfasilitasi perdagangan Indonesia-Kuwait.
Forum Bisnis Indonesia-Kuwait ini dihadiri lebih dari 60 pengusaha kedua negara khususnya sektor UMKM. Melibatkan sejumlah sektor seperti migas, digital dan e-commerce, pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, ritel, keuangan syariah, UKM, konstruksi, jasa, pakaian muslim, dan pariwisata.
Selain menghadiri Forum Bisnis, Menlu Retno juga melihat gelaran Indonesia Labour Market yang mempertemukan perusahaan pengirim tenaga kerja profesional dengan perusahaan penerima tenaga kerja professional di Kuwait.
Saat ini tenaga kerja professional Indonesia diminati di bidang kesehatan seperti perawat, minyak dan gas baik sebagai teknisi atau engineers, Information Technology maupun di bidang hospitality seperti perhotelan, restaurant dan SPA.
Kuwait adalah salah satu mitra energi terbesar Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai US$ 214 juta PADA 2018. Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari US$ 403 juta di tahun yang sama.
(sef/sef) Next Article Kabar Duka dari Timur Tengah: Emir Kuwait Sheikh Sabah Wafat
"Kondisi ekonomi global yang tidak menentu mengharuskan para pelaku usaha bekerja lebih erat dan lebih keras" kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mewakili Indonesia dalam acara tersebut di keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia, Senin (2/9/2015). Ia berharap kerja sama ini bisa menjadi terobosan agar aktivitas ekonomi terus berjalan.
Dalam forum bisnis itu Retno menyoroti kondisi ekonomi global dewasa ini. Ekonomi dunia yang tak menentu membuat kolaborasi harus ada antara pemerintah dunia usaha.
Karenanya ditegaskannya mekanisme kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha, termasuk Indonesia-Kuwait harus terus diperkuat. Infrastruktur bisnis Indonesia-Kuwait juga harus dijaga.
"Memfasilitasi akses pasar produk kedua negara adalah cara efektif untuk mendorong peningkatan volume perdagangan kedua negara" katanya lago. Saat ini Indonesia-Kuwait sepakat membentuk Komite Dagang Bersama untuk memfasilitasi perdagangan Indonesia-Kuwait.
Forum Bisnis Indonesia-Kuwait ini dihadiri lebih dari 60 pengusaha kedua negara khususnya sektor UMKM. Melibatkan sejumlah sektor seperti migas, digital dan e-commerce, pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, ritel, keuangan syariah, UKM, konstruksi, jasa, pakaian muslim, dan pariwisata.
Selain menghadiri Forum Bisnis, Menlu Retno juga melihat gelaran Indonesia Labour Market yang mempertemukan perusahaan pengirim tenaga kerja profesional dengan perusahaan penerima tenaga kerja professional di Kuwait.
Saat ini tenaga kerja professional Indonesia diminati di bidang kesehatan seperti perawat, minyak dan gas baik sebagai teknisi atau engineers, Information Technology maupun di bidang hospitality seperti perhotelan, restaurant dan SPA.
Kuwait adalah salah satu mitra energi terbesar Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai US$ 214 juta PADA 2018. Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari US$ 403 juta di tahun yang sama.
(sef/sef) Next Article Kabar Duka dari Timur Tengah: Emir Kuwait Sheikh Sabah Wafat
Most Popular