Drama Brexit Semakin Melilit

Jakarta, CNBC Indonesia - Referendum terkait keanggotaan Inggris di Uni Eropa yang menghasilkan keputusan berpisah dari Uni Eropa (Brexit) pada 2016 lalu, diikuti oleh kontroversi serta pro-kontra tak berkesudahan. Tiga tahun rupanya tak cukup untuk menghasilkan cara Brexit yang 'ideal' bagi Inggris.

Hingga akhirnya kursi pemerintahan diduduki oleh Boris Johnson, drama Brexit pun memasuki babak baru. Secara gambling, Boris Johnson memutuskan Brexit harus terlaksana per 31 Oktober 2019, baik dengan kondisi tercapai kesepakatan atau tidak dengan UE. Langkah-langkah Johnson untuk mewujudkan visi Brexit pun penuh dengan gejolak. Yang terakhir, Johnson meminta Ratu Elizabeth II membekukan parlemen, karena tidak dapat bekerjasama dengannya.

Simak pemaparan Daniel Wiguna di Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 29/08/2019) berikut ini.