RI Bakal Impor Daging Sapi Brasil, Yakin Lebih Murah?

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
23 August 2019 13:02
Pemerintah tengah berencana mengimpor 50 ribu ton daging sapi dari Brasil.
Foto: Ilustrasi Daging (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana mengimpor daging sapi dari Brasil sebanyak 50 ribu ton. Harga daging sapi Brasil yang dianggap lebih kompetitif jadi alasan pemerintah.

Sebagaimana yang telah diketahui, selama ini Indonesia banyak mengimpor daging sapi beku (HS 0202) yang berasal dari Australia dan Selandia Baru.

Berdasarkan catatan perdagangan internasional yang dirangkum oleh International Trade Centre (ITC), setidaknya sejak tahun 2014, daging sapi beku asal Australia dan Selandia Baru tak pernah absen masuk ke Indonesia.



Pada tahun 2018, daging sapi beku asal Negeri Kanguru masuk sebanyak 63.428 ton senilai US$ 216,3 juta. Ada pula daging sapi beku asal Selandia Baru sebanyak 6.364 ton senilai US$ 24,01 juta.

Sementara itu, daging beku (kerbau) asal India mulai masuk ke Indonesia tahun 2016, yang mana kala itu mulanya sebanyak 39.524 ton. Jumlah itu terus meningkat hingga mencapai 79.634 ton senilai US$ 283,6 juta di tahun 2018.



Dihitung dari data-data perdagangan tersebut, harga rata-rata daging sapi beku impor asal Australia tercatat sebesar Rp 47.755/kg (asumsi kurs Rp 14.000/US$). Adapun harga daging sapi beku impor asal Selandia Baru mencapai Rp 52.832/kg. Sementara yang berasal dari India harganya Rp 49.867/kg.

Namun ada pula daging impor asal Jepang yang masuk ke Indonesia di tahun 2018 dengan harga selangit, yaitu mencapai Rp 718.667/kg. Namun jumlahnya relatif kecil, hanya 6 ton saja. Jepang memang terkenal akan daging sapi wagyu yang amat lezat.

Perlu diingat, harga-harga tersebut merupakan harga importir. Untuk harga konsumen pasti akan berbeda karena telah melalui proses pengemasan dan distribusi.

Bagaimana dengan Brasil?

Setidaknya sejak tahun 2001, belum pernah sekalipun Indonesia mengimpor daging sapi beku dari Brasil.

Padahal faktanya, Brasil merupakan eksportir daging sapi beku terbesar di dunia, bersaing ketat dengan India dan Australia.

Pada tahun 2018, dari total 5,76 juta ton daging sapi beku yang diperdagangkan di pasar internasional, 1,16 juta ton ( US$ 4,55 miliar) di antaranya berasal dari Brasil. Sementara 1,09 juta ton (US$ 3,32 miliar) berasal dari India dan 887 ribu ton (US$ 3,97 miliar) dari Australia.



Dilihat dari harga rata-rata internasional, daging sapi beku asal Brasil memang relatif murah, yaitu hanya sebesar Rp 54.854/kg. Sementara yang dari Australia dan Selandia Baru masing-masing sebesar Rp 62.745/kg dan Rp 64.724/kg.

Perlu diingat itu adalah harga rata-rata internasional. Harga pengiriman ke setiap negara bisa sedikit berbeda. Namun, hal itu bisa menggambarkan bahwa memang daging sapi asal Negeri Samba relatif lebih murah ketimbang Australia.



Hal itu juga senada dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita.

"Mahalan Australia walaupun yang satu deket yang satu jauh. Tapi dengan masuk dari Brasil, mungkin dengan adanya saingan, Australia mungkin akan turunkan. Brasil juga dagingnya bagus yang sama-sama frozen (daging beku). Makanya jangan monopoli deh. tapi persaingan itu bagus," ujar Enggar di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8/2019).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hoi) Next Article Pedagang Daging Ancam Mogok Berjualan Mulai Senin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular