China Tahan Staff Konsulat Inggris di Hong Kong
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
20 August 2019 16:17
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang staff Konsulat Inggris di Hong Kong dikabarkan ditahan Pemerintah China. Sebagaimana dikutip Reuters, Simon Cheng, salah satu pekerja di konsulat belum kembali ke Hong Kong, sejak mengunjungi Shenzhen 9 Agustus lalu.
Ditangkapnya Cheng terkuak dari media lokal yang mewawancarai keluarga dan kekasihnya. Pihak Inggris merasa prihatin, dengan laporan ini.
"Kami sangat prihatin dengan laporan bahwa seorang anggota tim kami telah ditahan untuk kembali ke Hong Kong dari Shenzhen," seorang perwakilan Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengatakan, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kedutaan Inggris di Beijing, seperti dilansir CNBC Indonesia Selasa (20/08/2019).
"Kami memberikan dukungan kepada keluarganya, dan mencari informasi lebih lanjut dari pihak berwenang di Provinsi Guangdong dan Hong Kong," kata perwakilan itu.
Atas peristiwa ini, Kementerian Luar Negeri China dan polisi Hong Kong belum dapat menanggapi permintaan untuk berkomentar. Inggris, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lainnya mendesak China untuk menghormati asas "satu negara, dua sistem" dimana Hong Kong akan kembali ke China pada 1997.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article China Akan Ubah Pemilu Legislatif Hong Kong
Ditangkapnya Cheng terkuak dari media lokal yang mewawancarai keluarga dan kekasihnya. Pihak Inggris merasa prihatin, dengan laporan ini.
"Kami sangat prihatin dengan laporan bahwa seorang anggota tim kami telah ditahan untuk kembali ke Hong Kong dari Shenzhen," seorang perwakilan Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengatakan, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kedutaan Inggris di Beijing, seperti dilansir CNBC Indonesia Selasa (20/08/2019).
"Kami memberikan dukungan kepada keluarganya, dan mencari informasi lebih lanjut dari pihak berwenang di Provinsi Guangdong dan Hong Kong," kata perwakilan itu.
Atas peristiwa ini, Kementerian Luar Negeri China dan polisi Hong Kong belum dapat menanggapi permintaan untuk berkomentar. Inggris, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lainnya mendesak China untuk menghormati asas "satu negara, dua sistem" dimana Hong Kong akan kembali ke China pada 1997.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article China Akan Ubah Pemilu Legislatif Hong Kong
Most Popular