PDB Tumbuh 5,3% & Dolar di Rp 14.400, Ini Asumsi Makro 2020
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 August 2019 14:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merumuskan Nota Keuangan dan RAPBN 2020. Hal tersebut disampaikan dalam Pidato Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2020 berserta Nota Keuangannya di Gedung DPR RI, Jumat (16/8/2019).
Ada beberapa catatan, terutama faktor eksternal seperti peningkatan tensi perang dagang, kebijakan moneter Amerika Serikat, serta faktor geopolitik yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian domestik tetap perlu terus diantisipasi.
"Pada tahun 2020, Pemerintah menyusun asumsi ekonomi makro sebagai berikut: Pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3% dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya," ujar Jokowi, Jumat (16/8/2019).
Berdasarkan kondisi perekonomian terkini yang masih menghadapi tantangan ketidakpastian perekonomian global tersebut, berikut asumsi dasar ekonomi makro yang digunakan sebagai acuan di dalam RAPBN tahun 2020:
1. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan dapat tetap tumbuh 5,3%
2. Inflasi masih dapat terkendali dalam kisaran 3,1%
3. Nilai tukar rupiah diperkirakan berada pada Rp14.400 per dolar AS
4. Tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,4% dengan optimisme terkait persepsi positif dan perbaikan iklim investasi di Indonesia sehingga arus investasi akan terus mengalir ke dalam negeri;
5. Indonesia Crude Price (ICP) diperkirakan rata-rata mencapai US$65,0 per barel;
6. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 734 ribu barel per hari dan 1.191 ribu barel setara minyak per hari.
(dob/dob) Next Article Maaf Pak Jokowi, Target Kemiskinan 9% di 2022 Sulit Dicapai
Ada beberapa catatan, terutama faktor eksternal seperti peningkatan tensi perang dagang, kebijakan moneter Amerika Serikat, serta faktor geopolitik yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian domestik tetap perlu terus diantisipasi.
"Pada tahun 2020, Pemerintah menyusun asumsi ekonomi makro sebagai berikut: Pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3% dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya," ujar Jokowi, Jumat (16/8/2019).
Berdasarkan kondisi perekonomian terkini yang masih menghadapi tantangan ketidakpastian perekonomian global tersebut, berikut asumsi dasar ekonomi makro yang digunakan sebagai acuan di dalam RAPBN tahun 2020:
1. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan dapat tetap tumbuh 5,3%
2. Inflasi masih dapat terkendali dalam kisaran 3,1%
3. Nilai tukar rupiah diperkirakan berada pada Rp14.400 per dolar AS
4. Tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,4% dengan optimisme terkait persepsi positif dan perbaikan iklim investasi di Indonesia sehingga arus investasi akan terus mengalir ke dalam negeri;
5. Indonesia Crude Price (ICP) diperkirakan rata-rata mencapai US$65,0 per barel;
6. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 734 ribu barel per hari dan 1.191 ribu barel setara minyak per hari.
(dob/dob) Next Article Maaf Pak Jokowi, Target Kemiskinan 9% di 2022 Sulit Dicapai
Most Popular