
Perusahaan Komponen Mobil Tesla Diambang Kebangkrutan
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
06 August 2019 17:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rancang bangun pabrik kimia dan pemasok mobil Jerman (termasuk Tesla), Eisenmann, mengajukan kebangkrutan pada Senin (29/7/2019).
Perusahaan, yang setidaknya mempekerjakan 3.000 karyawan dan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar US $ 806 juta (Rp 11,5 triliun) pada 2017, pengajuan kebangkrutan itu diajukan melalui Pengadilan Distrik Stuttgart.
"Ini adalah contoh lain dari tekanan ekstrim pemasok hari ini. Kami tidak melihat suasana akan menjadi lebih baik dalam waktu dekat," kata analis di Evercore ISI seperti dilansir CNBCIndonesia dari Reuters, Selasa (06/08/2019).
Eisenmann yang berbasis di Boeblingern, Jerman mengatakan, sekarang sedang mencari mitra strategis untuk Paint & Assembly, serta bisnis aplikasi teknologi. Menurut Eisenmann, sudah ada calon pembeli yang telah menyatakan minat.
Kebangkrutan itu terjadi karena pemasok mobil dan produsen mobil yang lebih besar, termasuk Daimler dan Continental, telah mengeluarkan sinyal soal laba, yang dipicu oleh penurunan permintaan untuk produksi mobil yang lebih buruk dari perkiraan.
Eisenmann juga mengalami masalah likuiditas. Ini karena proyek-proyek besar yang dimulai pada 2018 menyebabkan kerugian besar terjadi dari tahun ke tahun. Namun, seorang juru bicara menolak untuk memberi tahu proyek mana yang menyebabkan perusahaan itu bangkrut.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Janji Merkel: Keamanan Israel Selalu Menjadi Perhatian Jerman
Perusahaan, yang setidaknya mempekerjakan 3.000 karyawan dan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar US $ 806 juta (Rp 11,5 triliun) pada 2017, pengajuan kebangkrutan itu diajukan melalui Pengadilan Distrik Stuttgart.
"Ini adalah contoh lain dari tekanan ekstrim pemasok hari ini. Kami tidak melihat suasana akan menjadi lebih baik dalam waktu dekat," kata analis di Evercore ISI seperti dilansir CNBCIndonesia dari Reuters, Selasa (06/08/2019).
Kebangkrutan itu terjadi karena pemasok mobil dan produsen mobil yang lebih besar, termasuk Daimler dan Continental, telah mengeluarkan sinyal soal laba, yang dipicu oleh penurunan permintaan untuk produksi mobil yang lebih buruk dari perkiraan.
Eisenmann juga mengalami masalah likuiditas. Ini karena proyek-proyek besar yang dimulai pada 2018 menyebabkan kerugian besar terjadi dari tahun ke tahun. Namun, seorang juru bicara menolak untuk memberi tahu proyek mana yang menyebabkan perusahaan itu bangkrut.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Janji Merkel: Keamanan Israel Selalu Menjadi Perhatian Jerman
Most Popular