
Kata Sri Mulyani Soal Masih Banyaknya Sekolah yang Bobrok
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
01 August 2019 15:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini terungkap fakta beberapa kondisi gedung sekolah di Kabupaten Bogor dan beberapa wilayah lain seperti di Kabupaten Bekasi yang rusak parah.
Salah satunya adalah kondisi ruang kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Citatah Jaya, Kelurahan Ciriung. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, ruangan kelas tersebut tampak hancur layaknya bangunan lama yang tidak terurus. Alhasil para siswa tidak dapat mempergunakan ruangan tersebut.
Ada pula fakta mengenaskan yang terjadi di SDN Tegal 04 Kemang. Sejumlah siswa kelas 4 terpaksa harus 'menikmati' dinginnya lantai lantaran kondisi sekolah yang mengalami defisit bangku.
Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa komitmen pemerintah untuk serius dalam membenahi kualitas pendidikan, terutama pendidikan primer (SD-SMP-SMA), masih sangat rendah.
Apa kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati?
Mantan Managing Director World Bank tersebut mengatakan anggaran pendidikan sebagian besar memang mengalir langsung ke daerah. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan program operasional sekolah.
"Anggaran pendidikan itu kan sebagian cukup besar melalui transfer ke daerah jadi ada di DAK yang fisik dan non fisik, biaya operasi sekolah, biaya untuk pembangunan kelas yang rusak maupun yang baru sama sekali dan juga untuk pembayaran guru," ungkapnya di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Sementara dari Kemendikbud, lanjut Sri Mulyani, juga memiliki alokasi khusus. Jadi ini, sambung Sri Mulyani, koordinasi dan kolaborasi antara pusat dari sisi regulasi dengan daerah yang melakukan implementasi dari pendidikan di tingkat dasar, menengah dan atas.
"Itu yang perlu untuk terus kita review dan perbaiki. Nampaknya ini yang menjadi salah satu yang perlu kita lihat," tuturnya.
Selain itu, Sri Mulyani menekankan banyak juga faktor lain misalnya soal guru yang memang perlu dibenahi juga. Selain itu, faktor mengenai biaya operasi sekolah dan masalah tata kelola.
"Ini secara keseluruhan Mendikbud dan bersama-sama kita terus melakukan upaya untuk melihat apa-apa yang perlu untuk kita perbaiki," tutup Menkeu.
(dru/dru) Next Article Anggaran Pendidikan RI 20%, Tapi Kok Kalah dari Vietnam?
Salah satunya adalah kondisi ruang kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Citatah Jaya, Kelurahan Ciriung. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, ruangan kelas tersebut tampak hancur layaknya bangunan lama yang tidak terurus. Alhasil para siswa tidak dapat mempergunakan ruangan tersebut.
Ada pula fakta mengenaskan yang terjadi di SDN Tegal 04 Kemang. Sejumlah siswa kelas 4 terpaksa harus 'menikmati' dinginnya lantai lantaran kondisi sekolah yang mengalami defisit bangku.
![]() |
Apa kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati?
Mantan Managing Director World Bank tersebut mengatakan anggaran pendidikan sebagian besar memang mengalir langsung ke daerah. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan program operasional sekolah.
"Anggaran pendidikan itu kan sebagian cukup besar melalui transfer ke daerah jadi ada di DAK yang fisik dan non fisik, biaya operasi sekolah, biaya untuk pembangunan kelas yang rusak maupun yang baru sama sekali dan juga untuk pembayaran guru," ungkapnya di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Sementara dari Kemendikbud, lanjut Sri Mulyani, juga memiliki alokasi khusus. Jadi ini, sambung Sri Mulyani, koordinasi dan kolaborasi antara pusat dari sisi regulasi dengan daerah yang melakukan implementasi dari pendidikan di tingkat dasar, menengah dan atas.
"Itu yang perlu untuk terus kita review dan perbaiki. Nampaknya ini yang menjadi salah satu yang perlu kita lihat," tuturnya.
Selain itu, Sri Mulyani menekankan banyak juga faktor lain misalnya soal guru yang memang perlu dibenahi juga. Selain itu, faktor mengenai biaya operasi sekolah dan masalah tata kelola.
"Ini secara keseluruhan Mendikbud dan bersama-sama kita terus melakukan upaya untuk melihat apa-apa yang perlu untuk kita perbaiki," tutup Menkeu.
(dru/dru) Next Article Anggaran Pendidikan RI 20%, Tapi Kok Kalah dari Vietnam?
Most Popular