Pekerja dari Oil Spill Combat Team (OSCT) menyiapkan oil boom untuk menghalau tumpahan minyak oil spil Pertamina ke pesisir pantai Sedari, Karawang, Kamis (1/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Oil boom adalah peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurung tumpahan minyak di air. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Penggunaan oil boom merupakan tindakan pertama yang dilakukan ketika terjadi kecelakaan tumpahan minyak. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Oil Boom ditempatkan di lokasi yang diindikasikan terdapat sumber utama keluarnya minyak mentah sehingga dapat mengisolasi minyak tersebut agar tidak melebar kemana-mana. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Oil boom ini melokalisir dan mencegah minyak menyebar dan mencemari area yang lebih luas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Diketahui, pasca peristiwa tumpahan minyak, Pertamina telah memasang lima unit Giant Octopus Skimmer dan membentangkan 5 x 400 meter Static Oil Boom di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Static Oil Boom mampu menahan penyebaran sedangkan Giant Octopus Skimmer digunakan untuk mengangkat oil spill yang tertampung di Static Oil Boom tersebut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Upaya penutupan sumur ini rencananya didukung oleh Boots & Coots yang akan membuat relief well dengan melakukan drilling secara horizontal ke arah tenggara melintasi sumur YYA-1 dengan jarak 800 meter hingga 1.000 meter. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kini tumpahan minyak yang keluar akibat insiden di ONWJ sudah berangsur berkurang bahkan hanya tinggal 10%. Yang awalnya keluar 3.000 barel perhari, kini hanya 300 barel perhari. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)