
IMF: Duet BI & Menkeu Sukses Hindarkan RI dari Risiko Global
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 August 2019 09:42

Jakarta, CNBC Indonesia -- Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mengakui bauran kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia efektif membawa perekonomian Indonesia tetap stabil dan terhindar dari risiko eksternal (global) pada tahun 2018, hingga semester I-2019.
Pernyataan IMF tersebut tertuang dalam laporan Article IV Consultation tahun 2019 yang dibahas dalam pertemuan Dewan Direktur IMF di Washington D.C., Amerika Serikat (AS) pada 3 Juli 2019. Namun, laporannya baru saja dirilis hari ini.
Lembaga tersebut menilai bahwa kebijakan yang diterapkan oleh BI, pemerintah, dan otoritas terkait telah berhasil memitigasi dampak tekanan eksternal yang terjadi sejak awal 2018. Secara umum, IMF menilai perekonomian Indonesia terus menunjukkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan stabilitas makroekonomi yang terjaga.
Dewan Direktur IMF juga menilai positif upaya otoritas dalam menjaga penyangga fiskal dan memperbaiki kualitas pengeluaran anggaran, demikian juga dengan upaya perbaikan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, serta reformasi di sektor pendidikan dan kesehatan.
Ke depan, IMF menilai prospek Indonesia tetap menjanjikan, meski harus mewaspadai risiko eksternal. Karenanya, pemerintah diserukan melanjutkan reformasi struktural, khususnya yang terkait dengan implementasi strategi penerimaan jangka menengah dan panjang serta pendalaman pasar keuangan.
Mengomentari laporan IMF, BI meyakini resiliensi perekonomian Indonesia semakin membaik. BI direkomendasikan untuk tetap fokus pada bauran kebijakan untuk mendukung stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, penyangga pengamanan ekonomi (safeguarding buffers), serta mengatasi kerentanan ekonomi Indonesia
"Capaian positif perekonomian Indonesia selama 2018 hingga semester I-2019 tidak terlepas dari sinergi kebijakan dan komitmen BI, pemerintah, dan otoritas terkait dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran pers, Kamis (1/8/2019).
BI, lanjutnya, senantiasa mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Sementara itu, pemerintah melanjutkan upaya reformasi perpajakan dan meningkatkan kualitas pengeluaran anggaran untuk proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Kedua otoritas, kata Perry, juga akan terus melanjutkan upaya reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, perbaikan infrastruktur, dan pendalaman pasar keuangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Gubernur BI Sebut IMF Pintar, Tapi Indonesia Lebih Pengalaman
Pernyataan IMF tersebut tertuang dalam laporan Article IV Consultation tahun 2019 yang dibahas dalam pertemuan Dewan Direktur IMF di Washington D.C., Amerika Serikat (AS) pada 3 Juli 2019. Namun, laporannya baru saja dirilis hari ini.
Lembaga tersebut menilai bahwa kebijakan yang diterapkan oleh BI, pemerintah, dan otoritas terkait telah berhasil memitigasi dampak tekanan eksternal yang terjadi sejak awal 2018. Secara umum, IMF menilai perekonomian Indonesia terus menunjukkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan stabilitas makroekonomi yang terjaga.
Ke depan, IMF menilai prospek Indonesia tetap menjanjikan, meski harus mewaspadai risiko eksternal. Karenanya, pemerintah diserukan melanjutkan reformasi struktural, khususnya yang terkait dengan implementasi strategi penerimaan jangka menengah dan panjang serta pendalaman pasar keuangan.
Mengomentari laporan IMF, BI meyakini resiliensi perekonomian Indonesia semakin membaik. BI direkomendasikan untuk tetap fokus pada bauran kebijakan untuk mendukung stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, penyangga pengamanan ekonomi (safeguarding buffers), serta mengatasi kerentanan ekonomi Indonesia
"Capaian positif perekonomian Indonesia selama 2018 hingga semester I-2019 tidak terlepas dari sinergi kebijakan dan komitmen BI, pemerintah, dan otoritas terkait dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran pers, Kamis (1/8/2019).
BI, lanjutnya, senantiasa mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Sementara itu, pemerintah melanjutkan upaya reformasi perpajakan dan meningkatkan kualitas pengeluaran anggaran untuk proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Kedua otoritas, kata Perry, juga akan terus melanjutkan upaya reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, perbaikan infrastruktur, dan pendalaman pasar keuangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Gubernur BI Sebut IMF Pintar, Tapi Indonesia Lebih Pengalaman
Most Popular