
Kemenhub: Penerbangan Normal Pasca-Erupsi Tangkuban Parahu
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
26 July 2019 19:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbangan dari dan ke Jawa Barat masih beoperasi normal dan tidak ada kendala pasca-erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Subang pada Jumat (26/7/2019) hari ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menjelaskan saat ini erupsi tidak berdampak pada penerbangan.
Polana mengimbau kepada semua stakeholder terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memantau dampak erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
"Kita akan terus memantau perkembangan dampak erupsi Gunung Tangkuban Parahu, sehingga semua tim terkait dapat disiapsiagakan dan segera menginformasikan langkah yang tepat dalam penanganan dampak abu vulkanik untuk penerbangan," imbau Polana dalam keterangan persnya, Jumat (26/7/2019).
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Herson mengatakan jalur penerbangan domestik daerah jawa barat dan sekitarnya masih aman.
"Jalur penerbangan domestik tidak melalui daerah sekitar gunung Tangkuban Parahu, sedangkan jalur penerbangan internasional terbang pada ketinggian yang cukup tinggi sehingga tidak berdampak, dan apabila di kemudian hari ada dampak abu vulkanik maka jalur penerbangan akan segera di alihkan," jelasnya.
Pihak AirNav Indoensia melalui NOTAM NO : VAWR 1896 prihal erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang dikeluarkan pada 26 Juli 2019 pukul 10.05 UTC berisi Gunung Tangkuban Parahu pada jam 08.58 UTC mengeluarkan asap (masih status orange belum red) pada ketinggian ground sampai 9.000 kaki dengan kecepatan angin arah Barat 10 knots.
Pusat Vulkanologi Meteorologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, menerangkan erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi sekitar 5 menit 30 detik. Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I atau normal.
(dru) Next Article Kawasan Wisata Tangkuban Parahu Ditutup Pasca-Erupsi
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menjelaskan saat ini erupsi tidak berdampak pada penerbangan.
Polana mengimbau kepada semua stakeholder terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memantau dampak erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Herson mengatakan jalur penerbangan domestik daerah jawa barat dan sekitarnya masih aman.
"Jalur penerbangan domestik tidak melalui daerah sekitar gunung Tangkuban Parahu, sedangkan jalur penerbangan internasional terbang pada ketinggian yang cukup tinggi sehingga tidak berdampak, dan apabila di kemudian hari ada dampak abu vulkanik maka jalur penerbangan akan segera di alihkan," jelasnya.
Pihak AirNav Indoensia melalui NOTAM NO : VAWR 1896 prihal erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang dikeluarkan pada 26 Juli 2019 pukul 10.05 UTC berisi Gunung Tangkuban Parahu pada jam 08.58 UTC mengeluarkan asap (masih status orange belum red) pada ketinggian ground sampai 9.000 kaki dengan kecepatan angin arah Barat 10 knots.
Pusat Vulkanologi Meteorologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, menerangkan erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi sekitar 5 menit 30 detik. Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I atau normal.
(dru) Next Article Kawasan Wisata Tangkuban Parahu Ditutup Pasca-Erupsi
Most Popular