Korut Tembakkan Rudal ke Arah Jepang Karena Frustrasi?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 July 2019 14:33
Pyongyang, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal jarak pendek ke dekat wilayah laut Jepang pada Kamis (25/7/2019). Peluncuran ini disebut-sebut dilakukan lantaran negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu frustrasi atas tidak adanya kemajuan yang dicapai dalam negosiasi denuklirisasi di Semenanjung Korea dengan Amerika Serikat (AS).
Selain itu, tindakan Korut dianggap menandakan rasa tidak sukanya pada rencana AS dan Korea Selatan yang akan mengadakan latihan militer gabungan bulan depan. Demikian menurut laporan seorang koresponden Al-Jazeera Rob McBride, Kamis (25/7/2019).
"Ada perasaan frustrasi dari sudut pandang Korea Utara. Mereka mengharapkan bantuan mendapatkan keringanan sanksi dari (Presiden AS) Donald Trump. Dan ini adalah cara untuk mengingatkan dunia dan AS bahwa mereka masih dipersenjatai nuklir, mereka masih memiliki urusan yang belum selesai, dan mereka ingin kembali ke meja negosiasi," ujar McBride.
Terakhir kali, pemimpin AS dan Korut bertemu pada 30 Juni 2019. Saat itu Trump mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea. Pada saat itu mereka sepakat untuk memulai kembali negosiasi denuklirisasi.
Setelah pertemuan itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pembicaraan tingkat kerja mungkin akan dimulai pada pertengahan Juli.
Namun, keadaan menjadi runyam ketika AS mengumumkan akan mengadakan latihan militer gabungan dengan Korsel beberapa hari lalu. Kim mengatakan latihan itu merupakan tekanan yang dilakukan secara terang-terangan. Sebab selama ini latihan militer itu telah dikurangi.
Kim juga mengatakan rencana latihan itu telah menodai pernyataan bersama yang ditandatangani Trump dan Kim di pertemuan bersejarah pertama mereka di Singapura tahun lalu.
Korut bahkan mengisyaratkan negaranya dapat mempertimbangkan kembali moratorium pengujian nuklirnya hanya karena latihan militer itu. Meskipun Departemen Luar Negeri AS tetap optimistis atas komitmen yang dibuat oleh Kim dan Trump selama pertemuan di DMZ dan pada pertemuan puncak kedua di Vietnam pada Februari.
Angkatan Bersenjata Korut menembakkan rudal yang jatuh di luar perairan Jepang, Kamis (25/07/2019). Kabar itu dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya. Seperti dilansir kantor berita AFP, Iwaya sangat menyayangkan langkah Korea Utara tersebut.
"Kami telah mengonfirmasi bahwa rudal itu tidak mencapai wilayah negara kami atau zona ekonomi eksklusif," ujar Iwaya.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Choi Hyun-soo mengatakan negaranya mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakannya demi meredakan ketegangan militer.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Dunia Pusing Corona, Korut Malah Main Rudal
Selain itu, tindakan Korut dianggap menandakan rasa tidak sukanya pada rencana AS dan Korea Selatan yang akan mengadakan latihan militer gabungan bulan depan. Demikian menurut laporan seorang koresponden Al-Jazeera Rob McBride, Kamis (25/7/2019).
"Ada perasaan frustrasi dari sudut pandang Korea Utara. Mereka mengharapkan bantuan mendapatkan keringanan sanksi dari (Presiden AS) Donald Trump. Dan ini adalah cara untuk mengingatkan dunia dan AS bahwa mereka masih dipersenjatai nuklir, mereka masih memiliki urusan yang belum selesai, dan mereka ingin kembali ke meja negosiasi," ujar McBride.
 Foto: Donald Trump Bertemu Kim Jong Un (KCNA via REUTERS) |
Terakhir kali, pemimpin AS dan Korut bertemu pada 30 Juni 2019. Saat itu Trump mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea. Pada saat itu mereka sepakat untuk memulai kembali negosiasi denuklirisasi.
Setelah pertemuan itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pembicaraan tingkat kerja mungkin akan dimulai pada pertengahan Juli.
Namun, keadaan menjadi runyam ketika AS mengumumkan akan mengadakan latihan militer gabungan dengan Korsel beberapa hari lalu. Kim mengatakan latihan itu merupakan tekanan yang dilakukan secara terang-terangan. Sebab selama ini latihan militer itu telah dikurangi.
Kim juga mengatakan rencana latihan itu telah menodai pernyataan bersama yang ditandatangani Trump dan Kim di pertemuan bersejarah pertama mereka di Singapura tahun lalu.
Korut bahkan mengisyaratkan negaranya dapat mempertimbangkan kembali moratorium pengujian nuklirnya hanya karena latihan militer itu. Meskipun Departemen Luar Negeri AS tetap optimistis atas komitmen yang dibuat oleh Kim dan Trump selama pertemuan di DMZ dan pada pertemuan puncak kedua di Vietnam pada Februari.
 Foto: Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara, Kamis (25/7/2019). (KCNA/via REUTERS) |
Angkatan Bersenjata Korut menembakkan rudal yang jatuh di luar perairan Jepang, Kamis (25/07/2019). Kabar itu dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya. Seperti dilansir kantor berita AFP, Iwaya sangat menyayangkan langkah Korea Utara tersebut.
"Kami telah mengonfirmasi bahwa rudal itu tidak mencapai wilayah negara kami atau zona ekonomi eksklusif," ujar Iwaya.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Choi Hyun-soo mengatakan negaranya mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakannya demi meredakan ketegangan militer.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Dunia Pusing Corona, Korut Malah Main Rudal
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular