Temui Menlu Singapura, Jokowi Bahas Visi Indonesia 2019-2024

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 July 2019 13:33
Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019).
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan dan delegasi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019). (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan dan delegasinya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019).

Vivian didampingi Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, Direktur Jenderal Asia Tenggara I Kementerian Luar Negeri Singapura, Ian Mak, dan Asisten Direktur untuk Indonesia Kementerian Luar Negeri Singapura, Nicholas Koh.

Sementara itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Pertemuan antara kedua belah pihak pun tak berlangsung lama, hanya sekitar 30 menit.

Usai pertemuan, Menlu Retno pun menjelaskan hasil pertemuan antara Jokowi dan Menlu Vivian. Beredar kabar, salah satu topik pembahasan Indonesia dan Singapura terkait dengan negosiasi tax treaty.

Apakah benar?

"Satu hal yang dibahas oleh Presiden dan Menlu Singapura adalah persiapan Leaders Retreat antara presiden dengan perdana menteri Singapura [Lee Hsien Loong]," kata Retno.

Indonesia-Singapore Annual Leaders Retreat akan digelar di Singapura pada Desember 2019. Ini merupakan pertemuan tahunan antarkepala pemerintahan Indonesia dan Singapura, di mana kedua negara bergantian menjadi tuan rumah.

Pada pertemuan tahun lalu, Indonesia-Singapura sepakat memperkuat kerja sama ekonomi khususnya di sektor investasi dengan sepakat menggencarkan promosi perlindungan penanaman modal antar kedua negara.



Tak hanya itu, kedua negara dalam pertemuan tahun lalu juga meneken enam nota kesepahaman di bidang kerja sama budaya, teknologi keuangan, pengembangan sumber daya manusia di bidang maritim, industri 4.0, hingga wisata pesiar.

Retno menjelaskan, kedua negara sejauh ini telah melaksanakan komitmen yang tertuang dalam nota kesepahaman tesebut. Namun, sambung dia, masih ada beberapa hal yang memang perlu untuk dimatangkan.

"Pesan yang dikirim dari Singapura melalui Menlu-nya, bahwa Singapura ingin melakukan kerja sama yang lebih kuat dengan Indonesia. Indonesia yang stabil, yang aman, yang diapresiasi sehingga kerja sama Singapura dan Indonesia tidak terhambat," ujar Retno.

Jokowi, kata dia, bahkan sempat membahas 5 visi pembangunan 2019-2024 yang sempat disampaikan kepada publik akhir pekan lalu kepada Menlu Vivian. Setidaknya, ada tiga visi yang bisa diimplementasikan bersama.

"Paling tidak 3 visi langsung dapat dikerjasamakan yaitu pertama mengenai infrastruktur, yang kedua mengenai masalah investasi, dan ketiga mengenai pengembangan SDM," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Penuhi Janji, Besok Jokowi Bertolak ke Singapura!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular