Banjir menghayutkan lebih dari 4 juta orang rumah di seluruh India, Nepal dan Bangladesh serta menewaskan lebih dari 100 orang, dilansir Reuters (15/07). (AP Photo/Niranjan Shrestha)
Banjir di Asia Selatan menyebabkan migrasi massal dan kematian setiap tahun. Jumlah kematian dan kerusakan akibat musim hujan yang memicu banjir ini kemungkinan akan terus meningkat dalam beberapa minggu mendatang. (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Terlihat orang-orang membawa barang-barang bergerak melewati banjir di Gaur, distrik Rautahat, Nepal. Setelah menyebabkan banjir dan tanah longsor di Nepal, tiga sungai meluap di timur laut India dan merendam bagian-bagian wilayah itu, mempengaruhi kehidupan lebih dari 2 juta orang. (AP Photo/Manish Paudel)
Wilayah bagian Assam dan Bihar yang miskin di India termasuk yang paling terpukul. Sekitar 4,3 juta orang telah mengungsi dari rumah mereka di Assam dalam 10 hari terakhir karena meningkatnya air di sebagian besar wilayah timur laut, menurut rilis pemerintah pada Senin kemarin (15/7). REUTERS/Navesh Chitrakar
Di Nepal, 64 orang tewas dan 31 hilang. Di Bangladesh, banjir memaksa sekitar 190.000 orang meninggalkan rumah mereka. Di distrik Cox's Bazar, tempat berlindung sekitar 700.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar, dan lebih dari 100.000 orang telah terlantar di sana. (AP Photo/Manish Paudel)
Sejak awal Juli, banjir dan tanah longsor juga telah merusak ribuan tempat penampungan di kamp-kamp pengungsian, menewaskan dua orang, termasuk seorang anak, kata Human Rights Watch dalam rilisnya pekan lalu. (AP Photo/Anupam Nath)
Personel militer dan paramiliter terus dikerahkan di seluruh negara bagian Asia Selatan untuk operasi penyelamatan dan bantuan, dan kamp-kamp penampungan sementara juga telah didirikan. Angkatan udara juga terus dalam keadaan siaga. (REUTERS/Navesh Chitrakar)