Facebook Didenda Rp70 Triliun Buntut dari Skandal Cambridge

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
13 July 2019 15:19
Skandal Cambridge Analytica berujung pada denda untuk Facebook.
Foto: cover topik/whatsapp,Instagram, Facebook luar/ Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat dikabarkan mengenakan denda terhadap Facebook Inc sebesar US$ 5 miliar atau setara Rp 70 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000/USD). Kebijakan ini dikeluarkan terkait penyelidakan terhadap kasus pelanggaran penggunaan data pribadi dalam skandal Cambridge Analytica beberapa waktu lalu.

Berdasarkan sumber Reuters, hasil penyelidikan FTC membuktikan Facebook telah membagikan informasi milik 87 juta pengguna kepada perusahaan konsultan politik Inggris Cambridge Analytica.

Investor menyambut baik berita kesepakatan ini hingga mengerek saham Facebook naik 1,8%. Di sisi lain, beberapa anggota parlemen Demokrat AS menyebut hukuman yang diusulkan tidak sesuai. Sementara, FTC dan Facebook menolak berkomentar.

David Cicilline, salah satu anggota Partai Demokrat dan ketua panel kongres anti-monopoli, menyebut hukuman $ 5 miliar itu sebagai, 'hadiah Natal lima bulan lebih awal'.

"Denda ini adalah sebagian kecil dari pendapatan tahunan Facebook. Itu tidak akan membuat mereka berpikir dua kali tentang tanggung jawab mereka untuk melindungi data pengguna," katanya dilansir Reuters.


Pendapatan Facebook untuk kuartal pertama tahun ini sebesar $ 15,1 miliar (setara Rp 211,4 triliun asumsi kurs Rp14.000/US$) sedangkan laba bersihnya adalah $ 2,43 miliar (Rp 34 triliun asumsi kurs Rp 14.000/US$). Pendapatan itu bisa lebih tinggi, tetapi Facebook menyisihkan $ 3 miliar (Rp 42 triliun asumsi kurs Rp14.000/US$) untuk penalti FTC.

Selain ini, Facebook masih menghadapi penyelidikan anti-monopoli karena FTC dan Departemen Kehakiman melakukan peninjauan lebih jauh terhadap iklim persaingan di antara perusahaan-perusahaan teknologi besar di AS.

Ini juga menghadapi kritik publik dari Presiden Donald Trump dan lainnya tentang cryptocurrency Libra yang direncanakan dinilai rentan terhadap privasi dan pencucian uang.

Cambridge Analytica juga salah langkah karena telah mengumumkan kemarahan atas pidato kebencian dan informasi yang salah pada platformnya. Hal itu yang menyebabkan calon presiden Senator Elizabeth Warren memanggil pendiri Facebook, Chris Hughes. Pemerintah memaksa raksasa media sosial itu untuk menjual Instagram yang dibeli pada 2012, dan WhatsApp yang dibeli pada 2014.

Tetapi bisnis inti perusahaan telah terbukti tangguh, karena Facebook menaikkan estimasi pendapatan di dalam dua kuartal terakhir.



Sementara, terkait dengan kesepakatan itu belum diketahui secara rinci isi perjanjiannya. Melalui sepucuk surat kepada FTC awal tahun ini, senator Richard Blumenthal (Demokrat) dan Josh Hawley (Republikan) mengatakan kepada bahwa hukuman sipil $ 5 miliar terlalu kecil dan petinggi Facebook, Mark Zuckerberg harus bertanggung jawab secara pribadi.

Penyelesaian itu masih harus diselesaikan oleh Divisi Sipil Departemen Kehakiman. Finalisasi keputusan paling cepat minggu depan, kata sumber Reuters.
Sebuah sumber yang tahu tentang negosiasi penyelesaian mengatakan kepada Reuters pada bulan Mei bahwa perjanjian apa pun akan menempatkan Facebook di bawah pengawasan selama 20 tahun.


(hoi/hoi) Next Article Facebook Catat Total Pengguna Aktif Tembus 2,38 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular