Roy Lam 23 tahun "Kami lebih suka kehilangan berdiri daripada kalah duduk," kata Lam. Dia menambahkan orang-orang muda bertekad untuk membela apa yang pantas mereka dapatkan tetapi sulit untuk tetap positif. "Kami juga terkadang berpikir 'mari kita menyerah, mari kita pindah ke tempat lain'." (REUTERS / Thomas Peter)
Wai 30 tahun guru sekolah menjelaskan bagaimana orang-orang Hong Kong merasa tertekan oleh Beijing. "Perumahan adalah salah satu yang paling penting. Kami memiliki begitu sedikit ruang di Hong Kong dan orang-orang merasa sulit untuk membeli apartemen". (REUTERS/Thomas Peter)
John Wai, 26, seorang insinyur, "Yang membuat saya marah adalah pemerintah mengizinkan orang daratan membeli sumber daya tanah yang sangat terbatas itu. Agen-agen properti menggerakkan harga begitu tinggi sehingga kita tidak mampu membelinya," Kata Wai. (REUTERS/Thomas Peter)
William Lun, 22 tahun, jurusan ekonomi, seorang pengacara yang bercita-cita tinggi, "Saya pikir itu adalah impian semua orang untuk mendapatkan rumah. Ini adalah mentalitas Cina bahwa Anda harus memiliki rumah. Ini menandai tahap dalam hidup Anda ketika Anda akhirnya bisa diselesaikan." (Reuters/Thomas Peter)
Michael Ho, 24, lulusan Pemerintah dan Studi Internasional di HKBU, "Tidak ada harapan bagi kaum muda untuk tumbuh, untuk mengembangkan karir mereka karena masalah harga." (REUTERS / Thomas Peter)
Fung Cheng, 25, seorang desainer grafis, Cheng melampiaskan kekesalannya pada suatu sistem yang dia yakini telah merampas kesempatan dia untuk memiliki rumah sendiri. (Reuters/Thomas Peter)
Maisy Mok, 22, seorang mahasiswa yang belajar jurnalisme internasional, "Baru-baru ini saya kembali untuk tinggal bersama ayah saya. Kadang-kadang saya merasa sedih karena ayah saya harus tidur di sofa, karena semua orang berhak atas privasi mereka sendiri,". (Reuters/Thomas Peter)
Ruby Leung, 22, seorang mahasiswa hukum, ." Ada harapan bahwa kita bisa mendapatkan hak pilih universal. Tapi situasinya semakin buruk. Kita bukan saja tidak memiliki hak pilih universal, tetapi pemerintah Cina bahkan lebih berpengaruh dalam politik." (REUTERS / Thomas Peter)
Sonic Lee, 29, seorang musisi dan komposer, "Bagi saya, Revolusi Payung seperti menceritakan sebuah kisah, itu adalah Marvel [komik]. Itu tidak akan terjadi di Hong Kong. Tidak ada pahlawan super. Tidak ada yang akan terjadi dalam satu gerakan besar". (REUTERS / Thomas Peter)