
Dituduh Aniaya Pekerja, Putri Raja Salman Diadili di Prancis
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
10 July 2019 13:23

Paris, CNBC Indonesia - Putri Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz al-Saud, Hassa bin Salman, sedang menghadapi tuduhan atas kekerasan dengan senjata disertai rencana penculikan di Paris, Prancis. Pada Selasa (9/7/2019) waktu setempat, sidang pun dimulai.
Baik Putri Hassa, yang menjadi subjek surat perintah penangkapan internasional, maupun sang pengawal yang juga terkena tuduhan serupa, membantah melakukan kesalahan yang dituduhkan.
Pengawal sang putri yang bernama Rani hadir dalam persidangan pada Selasa dengan didampingi oleh keluarganya. Namun, sang puteri dan pihak penuntut tidak terlihat di pengadilan. Tim pengacara Putri Hassa mengatakan kliennya adalah korban dari tuduhan palsu.
"Sang putri adalah wanita yang peduli, rendah hati, mudah didekati dan berbudaya," kata pengacara Putri Hassa, Emmanuel Moyne, saat berbicara kepada kantor berita Reuters sebelum persidangan dimulai seperti dilansir dari bbc.com, Rabu (10/07/2019).
Namun, Putri Hassa, yang ditanyai tentang tuduhan itu, telah meninggalkan Prancis tidak lama setelah insiden yang menimpanya. Seorang hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Menurut surat kabar Inggris, The Daily Telegraph, para ajudannya mengatakan ini sama saja dengan memperlakukannya sebagai tahanan rumah. Moyne mengatakan Putri Hassa telah menawarkan diri untuk berbicara di pengadilan melalui Skype dari rumahnya di Timur Tengah.
Tuduhan pekerja
Seorang pekerja asal Mesir, Ashraf Eid mengatakan kepada polisi bahwa pada September 2016, ia pernah bekerja di apartemen Raja Salman di Avenue Foch di Paris. Saat itu, Eid kedapatan mengambil gambar kamar mandi dengan smartphone sehingga ia dapat mengingat di mana barang-barang diletakkan.
Namun, sang putri curiga bahwa pekerja itu ingin menjual gambar dirinya yang diambil melalui cermin. Moyne mengatakan hukum Saudi "melarang pengambilan gambar sang putri".
Eid menyebut sang putri berkata, "Anjing ini harus dibunuh, dia tidak layak hidup. Anda harus tahu bagaimana Anda berbicara dengan seorang putri, dan bagaimana Anda berbicara dengan keluarga kerajaan."
Eid mengatakan kepada polisi bahwa pengawal Putri Hassa memukulinya, mengikat tangannya, dan memaksanya untuk mencium kaki sang putri. Pengacara sang putri dan pengawal itu telah membantah semua tuduhan Eid.
(miq/miq) Next Article Sakit, Raja Salman Diisukan Terinfeksi Corona?
Baik Putri Hassa, yang menjadi subjek surat perintah penangkapan internasional, maupun sang pengawal yang juga terkena tuduhan serupa, membantah melakukan kesalahan yang dituduhkan.
Pengawal sang putri yang bernama Rani hadir dalam persidangan pada Selasa dengan didampingi oleh keluarganya. Namun, sang puteri dan pihak penuntut tidak terlihat di pengadilan. Tim pengacara Putri Hassa mengatakan kliennya adalah korban dari tuduhan palsu.
Namun, Putri Hassa, yang ditanyai tentang tuduhan itu, telah meninggalkan Prancis tidak lama setelah insiden yang menimpanya. Seorang hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Menurut surat kabar Inggris, The Daily Telegraph, para ajudannya mengatakan ini sama saja dengan memperlakukannya sebagai tahanan rumah. Moyne mengatakan Putri Hassa telah menawarkan diri untuk berbicara di pengadilan melalui Skype dari rumahnya di Timur Tengah.
Tuduhan pekerja
Seorang pekerja asal Mesir, Ashraf Eid mengatakan kepada polisi bahwa pada September 2016, ia pernah bekerja di apartemen Raja Salman di Avenue Foch di Paris. Saat itu, Eid kedapatan mengambil gambar kamar mandi dengan smartphone sehingga ia dapat mengingat di mana barang-barang diletakkan.
Namun, sang putri curiga bahwa pekerja itu ingin menjual gambar dirinya yang diambil melalui cermin. Moyne mengatakan hukum Saudi "melarang pengambilan gambar sang putri".
Eid menyebut sang putri berkata, "Anjing ini harus dibunuh, dia tidak layak hidup. Anda harus tahu bagaimana Anda berbicara dengan seorang putri, dan bagaimana Anda berbicara dengan keluarga kerajaan."
Eid mengatakan kepada polisi bahwa pengawal Putri Hassa memukulinya, mengikat tangannya, dan memaksanya untuk mencium kaki sang putri. Pengacara sang putri dan pengawal itu telah membantah semua tuduhan Eid.
(miq/miq) Next Article Sakit, Raja Salman Diisukan Terinfeksi Corona?
Most Popular