CNBC Indonesia
FOTO

Potret Pekerja Kerang Hijau yang Hidup dengan Upah Rp 30 ribu

CNBC Indonesia/Andrean Kristianto,  CNBC Indonesia
04 July 2019 13:56
Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.

Sarkem membuka kulit kerang hijau di Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (4/7/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.

Sarkem adalah salah satu pekerja harian yang setiap harinya mendapat upah Rp 30 ribu/tong untuk mengupas kulit kerang hijau. Ia harus membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.

Para pekerja disini harus bekerja di lingkungan bersanitasi buruk karena banyaknya lalat yang beterbangan di lokasi ini. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.

Upah yang dapat diperoleh dari mengupas kerang hijau ini sebesar Rp 30.000 per satu drum ukuran kecil. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.

Sebelumnya Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Rodrigo A Chaves mengatakan masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode 2014-2019. Indonesia berhasil menekan angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.
Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.
Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.
Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.
Mengupas kerang hijau sudah menjadi salah satu pekerjaan para warga Muara Angke untuk melanjutkan hidup.