Setelah Dihukum AS, Huawei Jual Bisnis Kabel Bawah Laut

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
03 June 2019 12:27
Huawei Technologies Co Ltd berencana menjual 51% kepemilikan saham di Huawei Marine Systems Co Ltd.
Foto: Seorang pria menggunakan smartphone-nya di luar toko Huawei di Beijing. (AP Photo/Ng Han Guan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei Technologies Co Ltd berencana menjual 51% kepemilikan saham di Huawei Marine Systems Co Ltd. Perusahaan ini bergerak di bisnis kabel telekomunikasi bawah laut.

Dilansir Reuters, Senin (3/5/2019) Hengtong Optic-Electric Co Ltd, sebuah perusahaan jaringan komunikasi optik yang berbasis di Provinsi Jiangsu mengatakan telah menandatangani surat perjanjian dengan anak perusahaan Huawei Technologies yaitu Huawei Tech Investment Co Ltd.

Aksi korporasi itu dilakukan pada 31 Mei 2019 yang bertujuan untuk membeli saham melalui penerbitan tunai dan saham. Sayangnya, tak ada harga yang disebutkan dalam laporan tersebut.


Sementara itu, Huawei Technologies menolak memberikan komentarnya. Tak hanya itu perdagangan saham Hengtong Optic-Electric dihentikan pada Senin, sambil menunggu kesepakatan.

Potensi penjualan tersebut muncul karena bisnis utama Huawei Technologies dalam menjual peralatan jaringan telekomunikasi dan telepon pintar sedang dalam sorotan global. Ini terkait dengan perseteruannya dengan Amerika Serikat yang menuduh produk-produknya menimbulkan risiko keamanan. Namun, Huawei membantah tuduhan itu.

Bulan lalu, Huawei "ditampar" dengan larangan perdagangan oleh Departemen Perdagangan AS yang mengancam akan secara signifikan mengganggu rantai pasokannya. Meskipun sejak itu, telah diberi penangguhan sementara.

Sebelumnya, pejabat keamanan AS mengatakan bahwa kabel bawah laut yang dibangun oleh Huawei bisa rentan terhadap spionase oleh negara China, yang ditolak perusahaan itu.

Sebagai informasi, Huawei Marine didirikan pada 2008 merupakan perusahaan patungan dengan Global Marine Inggris, terutama bergerak dalam pembangunan kabel komunikasi bawah laut global.


Menurut laporan tahunan Huawei Technology, raksasa teknologi itu memperoleh hak suara mayoritas di dewan Huawei Marine pada Agustus 2018 dengan Global Marine mempertahankan 49% saham non pengendali.

Huawei Marine menyumbangkan pendapatan sebesar 394 juta yuan atau US$ 57,10 juta atau sekitar Rp 800 miliar dan membukukan laba bersih sebesar 115 juta yuan pada tahun 2018.
(dob/dob) Next Article Perlahan, Huawei Mulai Ditinggalkan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular