Apa Tugas Ibu Negara? Ini Jawaban SBY kepada Ani Yudhoyono
tahir saleh, CNBC Indonesia
02 June 2019 09:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11:50 waktu Singapura. Sejak Februari lalu, Ani Yudhoyono menjalani perawatan medis di National University Hospital (NUH) berjuang melawan kanker darah.
Mendiang Ani Yudhoyono akan dimakamkan hari ini, Minggu (2/6/2019), di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB nanti, setelah digelar upacara pemakaman yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Selain warisan beberapa program kerja sebagai Ibu Negara selama 10 tahun yang fokus pada pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan sosial, almarhumah juga sempat meninggalkan satu catatan yang tertuang dalam sebuah buku biografi berjudul "Ani Yudhoyono, 10 Tahun Perjalanan Hati", pada 8 Juli 2018, di Jakarta Convention Centre.
Buku itu ditulis oleh penulis biografi terkenal, Alberthiene Endah. "Buku setebal 539 halaman ini terdiri dari prolog, epilog, dan sembilan bab yang menceritakan 10 tahun perjalanan Ani Yudhoyono sebagai Ibu Negara RI yang penuh dengan suka duka, jatuh dan bangun, demikian diungkapkan The Yudhoyono Insitute.
"Ketika pertama kali saya mengemban amanah sebagai Ibu Negara pada tahun 2004 yang lalu, sama sekali tidak ada bayangan dalam benak dan pikiran saya tentang tugas serta apa yang harus saya kerjakan guna menyukseskan tugas suami, yang mendapat kepercayaan juga amanah yang begitu besar dari rakyat Indonesia, sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-6," ujar Ani.
Setelah sempat bertanya kepada Staf Kepresidenan tentang tugas dan tanggung jawab Ibu Negara dan belum menemukan jawabannya, akhirnya Ani pun bertanya kepada Presiden ke- 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Lakukan saja apa yang dianggap positif dan inspiratif di dunia kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan budaya. Tidak boleh berbisnis, dan tidak boleh berpolitik praktis," kata Ani menjelaskan jawaban SBY kala itu.
Ani, dalam pernyataanya dikutip The Yudhoyono Istitute, berharap buku yang diluncurkan ini bisa menginspirasi dan memberikan gambaran kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang kehidupan seorang Ibu Negara.
"Saya berharap ini bisa menjadi inspirasi dan gambaran terhadap seluruh masyarakat Indonesia, khususnya wanita-wanita Indonesia agar memiliki gambaran, jika nanti kelak memiliki rezeki yang sama dengan saya," tutur pemilik nama lengkap Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo.
"Cukup lama kami menyusun buku ini. Banyak kendala yang kami alami selama menyusun buku ini. Kadang karena kesibukan saya, ataupun kadang kala karena kesibukan Alberthiene. Mencari foto-foto penunjang cerita juga memakan waktu yang cukup lama," ceritanya.
"Alhamdulillah, setelah 3 tahun, buku ini selesai," terangnya.
Ani juga menyampaikan permohonan maaf tulusnya terhadap sikap dan tindakannya selama ia menyandang predikat Ibu Negara.
"Dengan tulus saya mohon maaf apabila ada tindakan dan sikap saya yang kurang berkenan di hati masyarakat Indonesia selama saya menjadi Ibu Negara. Buku ini saya persembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia," tutup Ani.
Dalam kesempatan kala itu, SBY juga menyampaikan prakatanya atas terbitnya buku tersebut. Menurut SBY, salah satu yang membuatnya bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik selama 10 tahun sebagai Presiden, adalah peran Ibu Ani yang selalu setia mendampinginya dan saling menguatkan.
(tas) Next Article Wafat di Sabtu 1 Juni, Ini Unggahan Terakhir Ani Yudhoyono
Mendiang Ani Yudhoyono akan dimakamkan hari ini, Minggu (2/6/2019), di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB nanti, setelah digelar upacara pemakaman yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Selain warisan beberapa program kerja sebagai Ibu Negara selama 10 tahun yang fokus pada pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan sosial, almarhumah juga sempat meninggalkan satu catatan yang tertuang dalam sebuah buku biografi berjudul "Ani Yudhoyono, 10 Tahun Perjalanan Hati", pada 8 Juli 2018, di Jakarta Convention Centre.
![]() |
Buku itu ditulis oleh penulis biografi terkenal, Alberthiene Endah. "Buku setebal 539 halaman ini terdiri dari prolog, epilog, dan sembilan bab yang menceritakan 10 tahun perjalanan Ani Yudhoyono sebagai Ibu Negara RI yang penuh dengan suka duka, jatuh dan bangun, demikian diungkapkan The Yudhoyono Insitute.
Setelah sempat bertanya kepada Staf Kepresidenan tentang tugas dan tanggung jawab Ibu Negara dan belum menemukan jawabannya, akhirnya Ani pun bertanya kepada Presiden ke- 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Lakukan saja apa yang dianggap positif dan inspiratif di dunia kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan budaya. Tidak boleh berbisnis, dan tidak boleh berpolitik praktis," kata Ani menjelaskan jawaban SBY kala itu.
![]() |
Ani, dalam pernyataanya dikutip The Yudhoyono Istitute, berharap buku yang diluncurkan ini bisa menginspirasi dan memberikan gambaran kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang kehidupan seorang Ibu Negara.
"Saya berharap ini bisa menjadi inspirasi dan gambaran terhadap seluruh masyarakat Indonesia, khususnya wanita-wanita Indonesia agar memiliki gambaran, jika nanti kelak memiliki rezeki yang sama dengan saya," tutur pemilik nama lengkap Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo.
"Cukup lama kami menyusun buku ini. Banyak kendala yang kami alami selama menyusun buku ini. Kadang karena kesibukan saya, ataupun kadang kala karena kesibukan Alberthiene. Mencari foto-foto penunjang cerita juga memakan waktu yang cukup lama," ceritanya.
"Alhamdulillah, setelah 3 tahun, buku ini selesai," terangnya.
Ani juga menyampaikan permohonan maaf tulusnya terhadap sikap dan tindakannya selama ia menyandang predikat Ibu Negara.
"Dengan tulus saya mohon maaf apabila ada tindakan dan sikap saya yang kurang berkenan di hati masyarakat Indonesia selama saya menjadi Ibu Negara. Buku ini saya persembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia," tutup Ani.
Dalam kesempatan kala itu, SBY juga menyampaikan prakatanya atas terbitnya buku tersebut. Menurut SBY, salah satu yang membuatnya bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik selama 10 tahun sebagai Presiden, adalah peran Ibu Ani yang selalu setia mendampinginya dan saling menguatkan.
![]() |
(tas) Next Article Wafat di Sabtu 1 Juni, Ini Unggahan Terakhir Ani Yudhoyono
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular