Pemilu 2019

Saat Golkar & PKB 'Berebut' Posisi Ketua MPR

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 May 2019 05:50
Dinamika politik semakin menarik diikuti selepas KPU menetapkan rekapitulasi suara nasional untuk Pemilihan Legislatif 2019, Selasa (21/5/2019) dini hari WIB.
Foto: Suasana di Ruang Sidang MPR, Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika politik semakin menarik diikuti selepas Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan rekapitulasi suara nasional untuk Pemilihan Legislatif 2019, Selasa (21/5/2019) dini hari WIB.

Selain langkah pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 dan 02, gerak-gerik partai-partai anggota Koalisi Indonesia Kerja juga menuai sorotan. Utamanya posisi ketua MPR, setelah posisi ketua DPR dipastikan menjadi milik PDIP.

Seperti diketahui, PDIP keluar sebagai pemenang Pileg 2019 dengan raihan 27.053.961 suara atau 19,33 persen. Disusul Partai Gerindra dengan 17.594.839 suara (12,57 persen), Partai Golkar 17.229.789 suara (12,31 persen), PKB meraih 13.570.097 suara (9,69%), dan Nasdem 12.661.792 suara (9,05%).

Namun, apabila dikonversi ke kursi DPR, maka susunannya berubah untuk posisi kedua hingga kelima. PDIP yang berada di urutan pertama meraih 128 kursi. Sedangkan Golkar dan Gerindra masing-masing 85 kursi dan 78 kursi. Kemudian Nasdem 59 kursi, sementara PKB 58 kursi.



Ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto menuturkan, dalam suatu acara buka puasa bersama beberapa waktu lalu, Golkar telah menyuarakan harapan bisa mendapat posisi ketua MPR.

"Nanti kita akan kita konsultasikan dengan partai-partai yang ada. Kita sudah ada beberapa nama. Nanti saja ada waktu. Yang penting posisinya dulu," ujar Airlangga yang juga menteri perindustrian tersebut.

Perihal sikap capres, Jokowi disebut Airlangga merespons positif dan menyatakan wajar posisi ketua MPR diberikan kepada Golkar.

"Kalau kita kan dulu polanya waktu pak Agung Laksono Golkar jadi ketua DPR, ketua MPR-nya dari PDIP. Jadi pola semacam itu," kata Airlangga.



Ditemui terpisah, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merespons keinginan Golkar.

"Ya tentu kan dulu ketua DPR dari nasionalis, Novanto, Bamsoet (Bambang Soesatyo), Ketua MPR dari agamis Zulkifki Hasan. Nah komposisi itu jadi pertimbangan juga," ujar Muhaimin.

Saat Golkar & PKB 'Berebut' Posisi Ketua MPR Foto: Doc detikcom


Saat ditanya apakah PKB tidak sepakat apabila Golkar yang mendapat jatah ketua MPR, Muhaimin menjawab diplomatis.

"Ya kita lagi berembuklah. Jadi nanti Golkar ngajuin siapa, PKB ngajuin siapa, yang lain ngajuin siapa, nanti kita tentu pada akhirnya kita bawa dalam rapat koalisi," katanya seraya menjawab dari PKB belum ada sosok yang dimajukan.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Begini Gaya Prabowo Nyoblos Bersama Fadli Zon

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular