
Alasan Gerbang Tol Cikarang Utama Dipindahkan Saat Mudik 2019
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
20 May 2019 17:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemindahan Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama di Tol Jakarta-Cikampek ke GT sudah dilakukan. Apa alasannya?
GM Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy L Lukman mengatakan ada 130.000 volume kendaraan yang melaju pada puncak mudik dan arus balik di GT Tol Cikarang Utama.
Jasa Marga memperkirakan nantinya akan ada 150 ribu volume kendaraan. Juga ada masalah yang mengganggu pergerakan flow kendaraan sehingga menyebabkan bottle neck. Karena area tidak mungkin untuk ditambah, maka sistem transaksi pun harus dipindahkan.
"Nah itu kenapa menjelang lebaran harus segera pindah. Karena yang paling urgent adalah karena nggak memadai lagi Cikarang Utama ini kan. Pindah ke km 70 (GT Cikampek Utama) dan ke km 68 (GT Kalihurip Utama)," kata Raddy di pinggir Tol Cikarang Utama (20/5/2019).
Jarak commuter yang semakin jauh juga menjadi pertimbangan. Raddy mengungkapkan bahwasanya dahulu orang berkomuter hanya dari Jakarta sampai Bekasi.
Sedangkan sekarang sudah bergeser ke Cikarang bahkan 50 persen dari Cikarang Utama berkomuter sampai Karawang.
Lalu lintas komuter itu menurut Raddy ada pick hour nya seperti pagi dan sore hari, yang mana menyibukan pergerakan GT Tol Cikarang Utama sekarang.
Selain itu Raddy yakin bahwa menjelang lebaran nanti ada perubahan tren Moda Transportasi di kalangan masyarakat yang sebelumnya naik transportasi udara beralih ke transportasi darat.
Selain itu, alasan pemindahan transaksi tol ke km 70 dan km 68 adalah karena berdasarkan hasil polling bahwa beban volume kendaraan di kedua daerah tersebut setengah dari GT Cikarang Utama.
"Kenapa si di km 70? Dari ploting beban itu cuman setengahnya. Jadi kalau kita sehari-hari di GT Tol Cikarang Utama 65 ribu sampai 70 ribu volume kendaraan di GT. Cikampek Utama hanya 26-27 ribu. Jadi kebayang beban yang lebih kecil dengan gerbang yang kita siapkan cukup disana. Jadi Insyallah kapasitasnya terjawab," ucap Raddy.
GT Tol Cikampek Utama memiliki gerbang nomer 1,3, dan 5 untuk kea rah timur dan gerbang nomer genap seperti 2,4, dan 6 untuk ke arah Jakarta.
Rudy Hardiansyah Direktur Utama PT Jasamarga Toll Road Maintenance mengungkapkan bahwa pemerintah membangun 30 lajur untuk GT Tol Cikampek Utama yang saat ini sudah terpasang dan sedang tahap finishing pada tanggal 23 Mei 2019.
Saat ini progress konstruksi GT Tol Cikampek Utama sudah mencapai 82 persen dengan pengejaran waktu 1 minggu sebelum lebaran untuk mengerjakan finishing sisa 10 satelit Tol.
Untuk Gardu beton yang digunakan adalah beton rapid setting. Biasanya umur beton memiliki setting untuk masuk pada standar kekuatan yang dibutuhkan pada 28 hari.
Namun dengan tambahan zat adiktif maka beton mempunyai standar kekuatan yang dibutuhkan hanya dengan 7 hari saja. Rudy yakin bahwa spesifikasi beton ini menaikkan biaya konstruksi.
"Kenaikan dari spec beton bisa ngangkat kenaikan harga sampai 10 persen," ucap Rudy Hardiansyah (20/5/2019).
Sementara itu, untuk GT. Kalihurip Utama saat ini memiliki 6 lajur transaksi ke arah Bandung dan sekitarnya dan 6 lajur transaksi ke arah Jakarta.
Progress keseluruhan GT. Kalihurip Utama saat ini sudah mencapai 83% menurut AJ Dwi Winarsa. Pria yang bertugas sebagai GM Jasa Marga Cabang Purbaleunyi tersebut mengungkapkan saat ini tengah mengadakan pekerjaan untuk finishing minor seperti pemasangan rambu.
"Gardu udah selesai semua. Kita sistem transaksinya jadi disini tempel kartu untuk tap kalo mau masuk dan nanti bayar di luar, seperti misalnya ke luar di Bandung. Disini yang dari arah Cikampek tap untuk bayar. Untuk tarifnya sesuai dengan SK Menteri Kemarin," ucap AJ Dwi Winarsa di GT Kalihurip Utama (20/5/2019).
(dru) Next Article Penampakan Inland Waterways yang Buat Warga Bekasi 'Happy'
GM Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy L Lukman mengatakan ada 130.000 volume kendaraan yang melaju pada puncak mudik dan arus balik di GT Tol Cikarang Utama.
Jasa Marga memperkirakan nantinya akan ada 150 ribu volume kendaraan. Juga ada masalah yang mengganggu pergerakan flow kendaraan sehingga menyebabkan bottle neck. Karena area tidak mungkin untuk ditambah, maka sistem transaksi pun harus dipindahkan.
![]() |
Jarak commuter yang semakin jauh juga menjadi pertimbangan. Raddy mengungkapkan bahwasanya dahulu orang berkomuter hanya dari Jakarta sampai Bekasi.
Sedangkan sekarang sudah bergeser ke Cikarang bahkan 50 persen dari Cikarang Utama berkomuter sampai Karawang.
Lalu lintas komuter itu menurut Raddy ada pick hour nya seperti pagi dan sore hari, yang mana menyibukan pergerakan GT Tol Cikarang Utama sekarang.
Selain itu Raddy yakin bahwa menjelang lebaran nanti ada perubahan tren Moda Transportasi di kalangan masyarakat yang sebelumnya naik transportasi udara beralih ke transportasi darat.
Selain itu, alasan pemindahan transaksi tol ke km 70 dan km 68 adalah karena berdasarkan hasil polling bahwa beban volume kendaraan di kedua daerah tersebut setengah dari GT Cikarang Utama.
"Kenapa si di km 70? Dari ploting beban itu cuman setengahnya. Jadi kalau kita sehari-hari di GT Tol Cikarang Utama 65 ribu sampai 70 ribu volume kendaraan di GT. Cikampek Utama hanya 26-27 ribu. Jadi kebayang beban yang lebih kecil dengan gerbang yang kita siapkan cukup disana. Jadi Insyallah kapasitasnya terjawab," ucap Raddy.
GT Tol Cikampek Utama memiliki gerbang nomer 1,3, dan 5 untuk kea rah timur dan gerbang nomer genap seperti 2,4, dan 6 untuk ke arah Jakarta.
Rudy Hardiansyah Direktur Utama PT Jasamarga Toll Road Maintenance mengungkapkan bahwa pemerintah membangun 30 lajur untuk GT Tol Cikampek Utama yang saat ini sudah terpasang dan sedang tahap finishing pada tanggal 23 Mei 2019.
Saat ini progress konstruksi GT Tol Cikampek Utama sudah mencapai 82 persen dengan pengejaran waktu 1 minggu sebelum lebaran untuk mengerjakan finishing sisa 10 satelit Tol.
Untuk Gardu beton yang digunakan adalah beton rapid setting. Biasanya umur beton memiliki setting untuk masuk pada standar kekuatan yang dibutuhkan pada 28 hari.
Namun dengan tambahan zat adiktif maka beton mempunyai standar kekuatan yang dibutuhkan hanya dengan 7 hari saja. Rudy yakin bahwa spesifikasi beton ini menaikkan biaya konstruksi.
"Kenaikan dari spec beton bisa ngangkat kenaikan harga sampai 10 persen," ucap Rudy Hardiansyah (20/5/2019).
Sementara itu, untuk GT. Kalihurip Utama saat ini memiliki 6 lajur transaksi ke arah Bandung dan sekitarnya dan 6 lajur transaksi ke arah Jakarta.
Progress keseluruhan GT. Kalihurip Utama saat ini sudah mencapai 83% menurut AJ Dwi Winarsa. Pria yang bertugas sebagai GM Jasa Marga Cabang Purbaleunyi tersebut mengungkapkan saat ini tengah mengadakan pekerjaan untuk finishing minor seperti pemasangan rambu.
"Gardu udah selesai semua. Kita sistem transaksinya jadi disini tempel kartu untuk tap kalo mau masuk dan nanti bayar di luar, seperti misalnya ke luar di Bandung. Disini yang dari arah Cikampek tap untuk bayar. Untuk tarifnya sesuai dengan SK Menteri Kemarin," ucap AJ Dwi Winarsa di GT Kalihurip Utama (20/5/2019).
(dru) Next Article Penampakan Inland Waterways yang Buat Warga Bekasi 'Happy'
Most Popular