Demi Hilirisasi, Rini Dekati Bos-Bos Industri Logam China

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 May 2019 13:10
Menteri BUMN Rini Soemarno menyambangi negeri tirai Bambu dan dekati sejumlah bos industri logam untuk kebut hilirisasi di RI
Foto: Dalam kunjungan kerja ke Beijing, China (15/5/2018) Menteri BUMN RI Rini Soemarno dan rombongan bertemu dengan Beijing Easpring Material Technology Co., Ltd. untuk menjajaki potensi kerja sama dengan Holding Industri Pertambangan INALUM demi mendukung hilirisasi pertambangan. (Dok Inalum)
Jakarta, CNBC Indonesia- Untuk mempercepat terealisasinya hilirisasi tambang di Indonesia, Menteri BUMN Rini M Soemarno sampai bertolak jauh-jauh ke China untuk bertemu dengan sejumlah CEO industri logam China.

"Percepatan hilirisasi industri tambang harus segera dilakukan. Ini untuk kepentingan rakyat dan bangsa, semakin tinggi nilai tambah produk tambang kita, semakin besar manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat. Saya optimis holding industri pertambangan akan mampu mewujudkan mandatnya dengan bantuan pihak-pihak terkait," ujar Rini melalui keterangan resminya, Jumat (17/5/2019).



Sejumlah pejabat pun dibawa Rini untuk mendampingi kunjungannya tersebut, seperti Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G Sadikin, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Kementerian BUMN, Gatot Trihargo dan Staf Khusus Menteri BUMN Wianda Pusponegoro.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pertemuan dengan sejumlah CEO Industri logam di Negeri Tirai Bambu tersebut dilakukan untuk mendengarkan penjelasan tentang industri logam dan teknologinya.

"Serta menjajaki berbagai peluang kerja sama yang sesuai dengan rencana strategis kami dan dapat membantu kami mempercepat terealisasinya hilirisasi tambang untuk kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Di Beijing, rombongan bertemu dengan sejumlah CEO, antara lain CEO The Metallurgical Corporation Of China (MCC) untuk mempelajari peluang kerja sama dalam industri EPC dan/atau tambang kobalt/nikel; dan CEO Beijing Easpring Material Technology, mempelajari industri Electric Vehicle terutama dalam pembuatan Katoda dan menjajaki potensi kerja sama dengan Holding Industri Pertambangan INALUM demi mendukung hilirisasi pertambangan.

Sementara di Inner Mongolia, rombongan menemui perusahaan coal gasification, Dalu Chemicals untuk mempelajari proses dan teknologi dalam coal gasification serta peluang kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk.

Adapun, di Shanghai, rombongan melakukan kunjungan lapangan dan pertemuan dengan Huayou, perusahaan manufaktur cobalt chemical, termasuk manufaktur bahan energi baru lithium ion, pemrosesan bahan baru kobalt dan penambangan, benefisiasi dan peleburan kobalt dan tembaga, serta bertemu dengan Contemporary Amperex Technology (CATL) Battery untuk mempelajari industri Electric Vehicle.

[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Rini Soemarno Ternyata Pelapor Skandal Jiwasraya ke Kejagung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular