
Lagi-lagi Keluhkan Perizinan, Ini Pernyataan Lengkap Jokowi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 April 2019 15:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembukaan Kongres Ikatan Notaris Indonesia (INI) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).
Dalam kesempatan tersebut, untuk kesekian kalinya Jokowi mengeluhkan bagaimana persoalan perizinan yang tumpang tindih membuat investor yang tadinya ingin berinvestasi di Indonesia, menarik diri.
Mulai dari negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) swasta suatu negara, sampai dengan investor swasta memiliki pandangan serupa terkait prosedur yang harus diikuti di Indonesia dalam hal kegiatan investasi.
Bahkan, Jokowi tak ragu menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang penuh dengan aturan. Padahal, kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi berasal dari investasi.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi yang untuk kesekian kalinya mengeluhkan mengenai perizinan di Indonesia :
Setiap kali saya bertemu dengan kepala negara, bertemu dengan investor-investor yang berada di luar negeri, termasuk kemarin saat ke Saudi Arabia, terakhir, menyampaikan hal yang sama. Mereka, keinginan besar mereka untuk investasi di Indonesia.
Dan kita tahu semuanya dari ease of doing business terakhir yang kita peroleh, dulu kita di angka 120. Saat ini kita sudah berada pada angka 72. Sebuah lompatan besar sebetulnya dalam kemudahan berusaha di Indonesia.
Tetapi dalam faktanya banyak keinginan-keinginan investasi baik dari BUMN yang ada dari negara lain atau investor swasta yang ingin masuk ke Indonesia. Sebelum masuk mereka sangat antusias, tapi begitu masuk kita tahu semuanya betapa masih ruwetnya mengurus perijinan di negara kita.
Ruwet artinya lama. Ruwet artinya biaya yang harus dibayar lebih mahal. Ini problem yang selalu saya dengar dari investor-investor yang ingin masuk ke Indonesia. Artinya eksekusi kita ini lamban.
Problemnya ada di diri kita sendiri, terlalu banyak peraturan-peraturan, terlalu banyak izin-izin yang harus dipenuhi. Sehingga mereka sudah masuk tapi balik badan ga jadi. Nggak satu, dua, tiga, empat, lima, banyak. Seperti itu yang saya dengar keluar langsung dari mereka.
Padahal jelas bahwa kunci pertumbuhan ekonomi di negara kita ini ada dua kuncinya. Kalau investasi masuk sebanyak-banyaknya, kalau ekspor meningkat setinggi-tingginya. Ga ada yang lain. Kuncinya hanya dua itu.
Tapi sekali lagi, inilah kondisi negara kita. Negara yang penuh dengan peraturan.
(dru) Next Article Jokowi Menyadari Urus Izin di Indonesia Itu Masih Ruwet!
Dalam kesempatan tersebut, untuk kesekian kalinya Jokowi mengeluhkan bagaimana persoalan perizinan yang tumpang tindih membuat investor yang tadinya ingin berinvestasi di Indonesia, menarik diri.
Mulai dari negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) swasta suatu negara, sampai dengan investor swasta memiliki pandangan serupa terkait prosedur yang harus diikuti di Indonesia dalam hal kegiatan investasi.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi yang untuk kesekian kalinya mengeluhkan mengenai perizinan di Indonesia :
Setiap kali saya bertemu dengan kepala negara, bertemu dengan investor-investor yang berada di luar negeri, termasuk kemarin saat ke Saudi Arabia, terakhir, menyampaikan hal yang sama. Mereka, keinginan besar mereka untuk investasi di Indonesia.
Dan kita tahu semuanya dari ease of doing business terakhir yang kita peroleh, dulu kita di angka 120. Saat ini kita sudah berada pada angka 72. Sebuah lompatan besar sebetulnya dalam kemudahan berusaha di Indonesia.
Tetapi dalam faktanya banyak keinginan-keinginan investasi baik dari BUMN yang ada dari negara lain atau investor swasta yang ingin masuk ke Indonesia. Sebelum masuk mereka sangat antusias, tapi begitu masuk kita tahu semuanya betapa masih ruwetnya mengurus perijinan di negara kita.
Ruwet artinya lama. Ruwet artinya biaya yang harus dibayar lebih mahal. Ini problem yang selalu saya dengar dari investor-investor yang ingin masuk ke Indonesia. Artinya eksekusi kita ini lamban.
Problemnya ada di diri kita sendiri, terlalu banyak peraturan-peraturan, terlalu banyak izin-izin yang harus dipenuhi. Sehingga mereka sudah masuk tapi balik badan ga jadi. Nggak satu, dua, tiga, empat, lima, banyak. Seperti itu yang saya dengar keluar langsung dari mereka.
Padahal jelas bahwa kunci pertumbuhan ekonomi di negara kita ini ada dua kuncinya. Kalau investasi masuk sebanyak-banyaknya, kalau ekspor meningkat setinggi-tingginya. Ga ada yang lain. Kuncinya hanya dua itu.
Tapi sekali lagi, inilah kondisi negara kita. Negara yang penuh dengan peraturan.
(dru) Next Article Jokowi Menyadari Urus Izin di Indonesia Itu Masih Ruwet!
Most Popular