Setelah Infrastruktur, SDM & Manufaktur Fokus RI di 2021-2024
Lidya Julita Sembiring Kembaren, CNBC Indonesia
04 April 2019 20:27
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Rapat yang berlangsung di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (4/4/2019), itu membahas mengenai detail rencana kerja yang akan dilakukan pemerintah ke depan.
Bambang menjelaskan, hal itu sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024.
"Pak Menko (Darmin Nasution) hanya ingin tahu beberapa detail mengenai rencana kerja pemerintah tahun 2020 yang waktu itu sudah saya sampaikan di sidang kabinet paripurna. Itu aja sih," ungkap Bambang usai rapat.
"Dan supaya menyamakan kira-kira prioritasnya sejalan lah antara apa yang menjadi harapan Presiden dengan apa yang menjadi kondisi riil nya," lanjut mantan wakil menteri keuangan tersebut.
Bambang menjelaskan, dari banyaknya poin di RPJM, ada dua hal yang akan menjadi fokus pemerintah.
Pertama, pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya untuk penguatan di pendidikan berbasis keterampilan, vokasi, baik di tingkat sekolah menengah hingga politeknik.
Kedua, mendorong penciptaan nilai tambah dalam perekonomian yang tidak hanya di sektor manufaktur tapi juga di pertanian. Akan dilakukan melalui modernisasi pertanian dan hilirisasi dari pertambangan serta transformasi sektor jasa.
"Yang pasti ada dua fokus secara garis besar. Itu akan menjadi dua tema penting yang akan kita dorong untuk 2020 dan juga sampai di 2024," tegasnya.
Dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Maret 2019, Presiden mengatakan, "Untuk menjaga keberlangsungan pembangunan nasional, maka pada tahun 2020 prioritas pembangunan sumber daya manusia (SDM) tetap terus harus dikedepankan menyambung prioritas SDM yang dimulai di 2019 ini."
"Berbagai reformasi untuk peningkatan investasi dan ekspor harus terus digulirkan untuk memperkuat kepercayaan para pelaku usaha agar bisa menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya, membuka lapangan pekerjaan, dan mengatasi pengangguran," lanjutnya.
Simak video terkait maju mundur kebijakan Jokowi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ada Covid-19, Konsumsi Masyarakat Hilang Rp 362 T
Bambang menjelaskan, hal itu sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024.
"Pak Menko (Darmin Nasution) hanya ingin tahu beberapa detail mengenai rencana kerja pemerintah tahun 2020 yang waktu itu sudah saya sampaikan di sidang kabinet paripurna. Itu aja sih," ungkap Bambang usai rapat.
 Foto: Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) |
Bambang menjelaskan, dari banyaknya poin di RPJM, ada dua hal yang akan menjadi fokus pemerintah.
Pertama, pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya untuk penguatan di pendidikan berbasis keterampilan, vokasi, baik di tingkat sekolah menengah hingga politeknik.
Kedua, mendorong penciptaan nilai tambah dalam perekonomian yang tidak hanya di sektor manufaktur tapi juga di pertanian. Akan dilakukan melalui modernisasi pertanian dan hilirisasi dari pertambangan serta transformasi sektor jasa.
"Yang pasti ada dua fokus secara garis besar. Itu akan menjadi dua tema penting yang akan kita dorong untuk 2020 dan juga sampai di 2024," tegasnya.
Dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Maret 2019, Presiden mengatakan, "Untuk menjaga keberlangsungan pembangunan nasional, maka pada tahun 2020 prioritas pembangunan sumber daya manusia (SDM) tetap terus harus dikedepankan menyambung prioritas SDM yang dimulai di 2019 ini."
"Berbagai reformasi untuk peningkatan investasi dan ekspor harus terus digulirkan untuk memperkuat kepercayaan para pelaku usaha agar bisa menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya, membuka lapangan pekerjaan, dan mengatasi pengangguran," lanjutnya.
Simak video terkait maju mundur kebijakan Jokowi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ada Covid-19, Konsumsi Masyarakat Hilang Rp 362 T
Most Popular