Inland Waterways & Mimpi Warga Bekasi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 April 2019 09:03
Setelah didatangi salju, Bekasi kini bakal memiliki Inland Waterway yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2021 mendatang.
Foto: Salah satu proyek kanal Cikarang/CNBC Indonesia/ Wanti Puspa
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar gembira bagi warga Bekasi, Jawa Barat. Setelah didatangi salju, Bekasi kini bakal memiliki Inland Waterways yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2021 mendatang.

Inland Waterway atau Cikarang Bekasi Laut (CBL) dibangun dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalur kanal sungai sebagai alternatif transportasi logistik.

Optimalisasi pembangunan Inland Waterway akan menghubungkan area off the road Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan area hinterland (daerah produsen bahan pokok dan komoditas).


Keberadaan Inland Waterways diharapkan dapat menekan biaya logistik yang tinggi dan kemacetan di tol yang menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat stres, khususnya bagi warga Bekasi.

Data perencanaan proyek ini mengungkapkan, pada tahap awal, sistem transportasi kanal akan menggunakan kanal sudah ada (existing) yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yaitu CBL melewati Marunda, Jakarta Utara.

Untuk tahap 2, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II berencana menambahkan rute kanal dari Tanjung Priok menuju Cikampek, di mana akan menghubungkan arus logistik dari Tanjung Priok menuju kawasan industri Cibitung - Cikarang di Kabupaten Bekasi serta di Cikampek, Karawang.


Lantas, bagaimana dengan proses pembangunannya?

Pembangunan terminal CBL akan dibangun Kementerian Perhubungan, sedangkan pembangunan dan pengembangan kanal CBL akan dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat dan Kementerian PUPR. Adapun peninggian jembatan CBL akan dilakukan Kementerian PUPR.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, akan berperan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) sejalan dengan terbitnya Keputusan Menteri (KM) 65/2019 tentang pendelegasian tanggung jawab Menteri Perhubungan kepada BPJT terkait proyek tersebut.

Izin prinsip pengusahaan sumber daya alam dalam rangka proses konstruksi proyek ini sudah diterbitkan. Mulai dari rekomendasi teknis (rekomtek) dermaga, rekomtek peninggian jembatan CBL, sampai dengan izin pengusahaan sumber daya alam dermaga dan jembatan.

Meski demikian, ada beberapa hal yang masih dalam proses, seperti rekomtek pengerukan, utilitas pipa gas dan pipa minyak, saluran irigasi, sampai dengan konfirmasi batas lahan barang milik negara (BMN) milik BBWS Citarum/Cilicis.

Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 3,4 triliun, dan proses konstruksi diharapkan bisa dilakukan tahun ini. Pada 2021 mendatang, pembangunan Inland Waterway diharapkan dapat beroperasi penuh.


Adapun manfaat pengembangan Inland Waterways/CBL apabila dilihat dari sisi ekonomi makro selama analisis 50 tahun ke depan bisa mencapai Rp 63 triliun.

Manfaat tersebut terlihat dari pengurangan kepadatan lalu lintas jalan tol yang terdiri dari penghematan biaya operasional kendaraan Rp 4,8 triliun, penghematan nilai waktu tempuh Rp 419 miliar, dan penghematan biaya pemeliharaan jalan tol 365 miliar.

Kemudian berdampak pada pengurangan emisi sebesar Rp 6,2 triliun. Keberadaan Inland Waterways juga dapat meningkatkan daya tarik investor swasta lantaran adanya potensi kawasan industri baru sebesar Rp 50,9 triliun.

Simak jurus Ridwan Kamil mengatasi transportasi di Bekasi guna mengikis tingkat stres.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Hore! Warga Bekasi Tak Lagi Stres, Habis Salju Kini Waterways

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular