
Harga Anjlok, Pengusaha Beli Ayam Peternak Rp 20.000/Kg
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
28 March 2019 16:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi industri peternakan ayam potong (broiler) rakyat dan mandiri semakin memprihatinkan. Dalam tujuh bulan, kerugian peternak rakyat dan mandiri disinyalir mencapai Rp 1,4 miliar akibat harga jual ayam potong hidup (live birds) yang terus anjlok di pasaran.
Para peternak yang tergabung dalam asosiasi Peternak Rakyat dan Peternak Mandiri (PRPM) dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) turun tangan memperbaiki harga jual live birds.
Sebab, harga jual live birds di pekan terakhir bulan ini telah menyentuh posisi terendahnya dalam beberapa tahun terakhir, yakni Rp 10.800-11.000/kg. Kondisi itu sangat jauh dari rata-rata harga pokok produksi (HPP), yakni Rp 19.500/kg.
Para peternak menuntut agar harga live birds dapat dikembalikan sesuai dengan harga batas bawah pembelian di peternak dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018, yakni Rp 18.000-Rp 20.000/kg dan berlaku paling lambat 1 April 2019.
Mereka juga meminta harga bibit ayam (DOC) sebesar Rp 5.500/ekor dengan kualitas grade 1 serta harga pakan dengan grade premium turun setidaknya sebesar Rp 500/kg. Keduanya diharapkan mulai berlaku paling lambat hari ini, Kamis (28/3/2019).
"Kami juga minta kepastian peternak rakyat dan peternak mandiri mendapat suplai DOC sesuai kebutuhan rutin serta bundling pakan dan DOC dihapuskan," kata Sekretaris Jenderal Gopan, Sugeng Wahyudi di Jakarta, kemarin.
Menanggapi hal itu, Kemendag menyepakati permintaan peternak broiler rakyat untuk menyerap produk live birds mereka sesuai harga yang tercantum dalam Permendag Nomor 96/2018.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Tjahya Widayanti mengatakan, Kemendag telah berkoordinasi dengan Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
"Kita sudah sepakat, Arphuin akan menyerap dan membeli live birds dari para peternak dengan harga Rp 18.000/kg dan kemudian akan dijual oleh anggota Aprindo. Jadi semua sudah sepakat sesuai dengan harga acuan," kata Tjahya kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2019).
Tjahya menambahkan, pembelian live birds peternak rakyat sesuai dengan harga acuan akan dilakukan per tanggal 1 hingga 21 April 2019.
Dia menjelaskan, harga pembelian khusus itu tidak dilanjutkan hingga awal Mei. Sebab, asumsinya permintaan akan naik dengan sendirinya menjelang bulan Ramadhan, atau kembali kepada mekanisme pasar.
"Lazimnya menjelang puasa permintaan akan meningkat dan ini diharapkan dapat mengangkat harga di tingkat peternak," imbuhnya.
Simak video terkait harga komoditas termasuk ayam di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Derita Peternak Ayam Potong yang Kian Merana
Para peternak yang tergabung dalam asosiasi Peternak Rakyat dan Peternak Mandiri (PRPM) dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) turun tangan memperbaiki harga jual live birds.
Sebab, harga jual live birds di pekan terakhir bulan ini telah menyentuh posisi terendahnya dalam beberapa tahun terakhir, yakni Rp 10.800-11.000/kg. Kondisi itu sangat jauh dari rata-rata harga pokok produksi (HPP), yakni Rp 19.500/kg.
Para peternak menuntut agar harga live birds dapat dikembalikan sesuai dengan harga batas bawah pembelian di peternak dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018, yakni Rp 18.000-Rp 20.000/kg dan berlaku paling lambat 1 April 2019.
Mereka juga meminta harga bibit ayam (DOC) sebesar Rp 5.500/ekor dengan kualitas grade 1 serta harga pakan dengan grade premium turun setidaknya sebesar Rp 500/kg. Keduanya diharapkan mulai berlaku paling lambat hari ini, Kamis (28/3/2019).
"Kami juga minta kepastian peternak rakyat dan peternak mandiri mendapat suplai DOC sesuai kebutuhan rutin serta bundling pakan dan DOC dihapuskan," kata Sekretaris Jenderal Gopan, Sugeng Wahyudi di Jakarta, kemarin.
![]() |
Menanggapi hal itu, Kemendag menyepakati permintaan peternak broiler rakyat untuk menyerap produk live birds mereka sesuai harga yang tercantum dalam Permendag Nomor 96/2018.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Tjahya Widayanti mengatakan, Kemendag telah berkoordinasi dengan Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
"Kita sudah sepakat, Arphuin akan menyerap dan membeli live birds dari para peternak dengan harga Rp 18.000/kg dan kemudian akan dijual oleh anggota Aprindo. Jadi semua sudah sepakat sesuai dengan harga acuan," kata Tjahya kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2019).
Tjahya menambahkan, pembelian live birds peternak rakyat sesuai dengan harga acuan akan dilakukan per tanggal 1 hingga 21 April 2019.
Dia menjelaskan, harga pembelian khusus itu tidak dilanjutkan hingga awal Mei. Sebab, asumsinya permintaan akan naik dengan sendirinya menjelang bulan Ramadhan, atau kembali kepada mekanisme pasar.
"Lazimnya menjelang puasa permintaan akan meningkat dan ini diharapkan dapat mengangkat harga di tingkat peternak," imbuhnya.
Simak video terkait harga komoditas termasuk ayam di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Derita Peternak Ayam Potong yang Kian Merana
Most Popular