Kembangkan UMKM, Muslimat NU Kolaborasi dengan Gojek

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 March 2019 22:18
Sejak tahun 2018 Pimpinan Pusat Muslimat NU menggandeng Gojek dan Go-Pay dalam kerjasama strategis untuk akselerasi ekonomi umat berbasis digital.
Foto: Dok: Gojek
Jakarta, CNBC Indonesia - Dengan jumlah anggota yang mencapai 30 jutaan di seluruh Indonesia, Muslimat NU (Nahdlatul Ulama) bukan sekedar sayap NU yang aktivitasnya diisi dengan aktivitas kegamaan tapi mereka juga gigih dalam menggerakkan perekonomian masyarakat khususnya para anggotanya yang kebanyakan dari kalangan ibu-ibu melalui pemberdayaan UMKM.

"Kebangkitan UMKM yang kini booming dikalangan Muslimat NU ternyata ditopang oleh kerjasama dengan perusahaan Unicorn Indonesia Gojek," ujar Siti Aniroh Effendy, Ketua Harian IV Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama pada acara "Pelatihan Berbisinis Dari Gojek Untuk Muslimat NU" di Ballroom Fave Hotel Semarang, dalam siaran pers, Rabu (27/3/2019).

Siti Aniroh mengatakan bahwa sejak tahun 2018 Pimpinan Pusat Muslimat NU menggandeng Gojek dan Go-Pay dalam kerjasama strategis untuk akselerasi ekonomi umat berbasis digital.

Kerjasama tersebut tidak terbatas hanya pada pelatihan wirausaha yang ditujukan pada lebih dari 30 juta anggota Muslimat NU se-tanah air, tetapi juga digitalisasi ekonomi di berbagai lingkungan Muslimat NU mulai dari koperasi, masjid, dan UMKM binaan di seluruh Indonesia.

Sementara itu Head of Regional Corporate Affairs Gojek Alfianto Domy Aji mengatakan bahwa sejak hadir di Semarang tahun 2015, salah satu cita-cita utama Gojek adalah untuk meningkatkan kapasitas sektor usaha non formal dan pemberdayaan UMKM.

"Dengan semangat awal bahwa inovasi digital dapat menjadi jembatan untuk berkembangnya ekosistem ekonomi kerakyatan, kini Gojek dengan teknologinya yang terdepan telah berhasil menghubungkan pengguna dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, hampir 400 ribu merchant UMKM, serta lebih dari 60 ribu penyedia layanan dari sektor non formal lainnya di 204 kabupaten/kota di Indonesia di 5 negara di Asia Tenggara" ujarnya.

Kota Semarang dipilih menjadi lokasi pelatihan karena memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Tengah dengan PDRB sebesar Rp 161,25 triliun pada 2017.

Pertumbuhan Kota Semarang salah satunya didorong oleh visi Pemerintah Kota Semarang untuk memajukan ekonomi melalui penciptaan lapangan pekerjaan, pengembangan semangat berwirausaha melalui UMKM, khususnya dengan sentuhan teknologi dan inovasi.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Pemerintah Kota Semarang, per 2018, jumlah UMKM di Kota Semarang berjumlah 14.000 dan diprediksikan akan terus bertambah.

Saksikan video Pesatnya Perkembangan Startup di Tanah Air

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob) Next Article Lebihi Standar Industri, Gojek Lindungi Penumpang Perempuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular