Puluhan Tahun Kesulitan, Kini Air Bersih Mengalir di Sambas

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
18 March 2019 17:06
Sebagai upaya, warga umumnya menggantungkan asa pada bak tadah hujan.
Foto: Peresmian Sumur Bor Air Tanah di Desa Teluk Kembang, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. (Ist)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi itu di Desa Teluk Kembang, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat tak seperti biasa. Minggu (17/3/2019), air mengucur deras dari pipa sumur bor dengan tandon biru tak jauh dari rumah Badar, seorang warga setempat.

Telah lama, warga sekitar kesulitan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Mereka tak beruntung, karena sumur biasa tak mengeluarkan air. Sebagai upaya, warga umumnya menggantungkan asa pada bak tadah hujan

"Dulu seminggu tidak hujan disini sudah bingung mau cari air kemana, apalagi musim kemarau, semua air warga di sini tadah hujan. Sekarang tidak susah lagi," ujar Badar usai peresmian sumur bor air tanah Kementerian ESDM pada tahun anggaran 2018 di wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang dipusatkan di lokasi sumur bor di Desa Teluk Kembang.

Mewakili Menteri ESDM, Tenaga Ahli Bidang Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, Budisepta Zen, bersama Anggota Komisi VII DPR-RI Maman Abdurrahman, serta Bupati Kabupaten Sambas, Atbah Romin Suhaili, melakukan peresmian yang dihadiri oleh Pejabat Kementerian ESDM, Pejabat Provinsi Kalimantan Barat, pejabat di lingkungan Kabupaten Sambas, serta masyarakat penerima manfaat.

"Peresmian ini menandakan bahwa sumur bor yang telah dibangun pada tahun 2018 tersebut, dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Kegiatan peresmian ini juga dimaksudkan sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian ESDM, bekerjasama dengan pemerintah daerah dan didukung oleh DPR telah memiliki program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berupa pengentasan daerah sulit air bersih melalui pengeboran air tanah dalam," papar Budisepta dalam sambutannya.

Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di Kementerian ESDM sudah dimulai sejak awal tahun 2000-an. Terhitung dari tahun 2005 s/d 2018 sebanyak 2288 unit sumur bor sudah dibangun dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta m3/tahun untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten.

Secara keseluruhan, Kementerian ESDM telah membangun 506 unit sumur bor yang tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya adalah 4 unit sumur bor di Kabupaten Sambas, 1 unit sumur bor di Kabupaten Kayong Utara, 2 unit sumur bor di Kabupaten Bengkayang, 1 unit sumur bor di Kabupaten Mempawah, 1 unit sumur bor di Kabupaten Singkawang, dan 1 unit sumur bor di Kabupaten Ketapang,

Sumur-sumur bor tersebut memiliki spesifikasi teknis dengan kedalaman antara 125 - 127 m, debit air rata-rata 1,63 liter/detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diameter 6 inchi. Pasokan listrik sumur bor berasal dari genset dengan kapasitas 10 kVA, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter. Setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2.880 jiwa penduduk.

Seiring dengan keberhasilan program dalam mengentaskan permasalahan air bersih di daerah sulit air, Kementerian ESDM terus berupaya menambah anggaran program ini agar lebih banyak menjangkau masyarakat di daerah sulit air. Pada tahun anggaran 2019 ini, target jumlah unit sumur bor yang akan dibangun oleh Kementerian ESDM ditingkatkan kembali menjadi 650 unit.

Saksikan vlog Menteri ESDM Ignasius Jonan

[Gambas:Video CNBC]


(dob) Next Article Purnomo Yusgiantoro Sebut Ada 4 Konsep Ketahanan Energi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular