
Mengintip Arah APBN Jokowi di 2020
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 March 2019 15:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mulai sibuk mempersiapkanĀ rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2020. Kerangka kebijakan ekonomi makro serta pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2020 mulai dibicarakan.
Pembahasan topik tersebut memang hampir setiap tahun dilakukan, sebagai landasan pemerintah sebelum menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
Apabila dalam beberapa tahun terakhir titik beratnya lebih kepada pembangunan infrastruktur, kini fokus pemerintah yakni memperbaiki kualitas sumber daya manusia.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Rabu (6/3/2019).
"Pembangunan sumber daya manusia nanti akan jauh lebih detail mengenai SDM itu. Bagaimana strategi pendidikan, kesehatan, jaring pengaman sosial, termasuk training tenaga kerja," kata Sri Mulyani.
"Ini dibahas secara detail namun karena ini masih awal, jadi ini adalah direction. Arahnya dulu, belum sampai kepada detail," jelasnya.
Pemerintah, pun akan menggunakan instrumen kas keuangan negara di 2020 sebagai penangkal gelombang eksternal yang berpotensi mempengaruhi perekonomian nasional.
"Jadi bagaimana bisa meningkatkan peranan dari sektor manufaktur dalam kerangka untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih seimbang seperti bagaimana menjawab persoalan neraca pembayaran," jelasnya.
"Dari sisi itu, kemudian ditetapkan bagaimana kebijakan APBN-nya untuk bisa mendukung tema-tema tersebut. Tantangan semua harus dijawab," katanya.
Meski begitu, bukan berarti pemerintah melupakan pembangunan infrastruktur. Hal ini akan tetap dilakukan, meskipun kadarnya akan lebih ditekankan pada optimalisasi infrastruktur yang sudah ada.
"Katakanlah pariwisata jadi unggulan. Perindustrian jadi unggulan. Sebagai contoh, kami akan fokus infrastruktur pada daerah pariwisata," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Jadi anggarannya itu bagaimana katakanlah Toba, itu kami berikan suatu insentif. Kulonprogo kami berikan insentif. Terus Mandalika, Labuan Bajo," jelasnya.
(dru) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Pembahasan topik tersebut memang hampir setiap tahun dilakukan, sebagai landasan pemerintah sebelum menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
Apabila dalam beberapa tahun terakhir titik beratnya lebih kepada pembangunan infrastruktur, kini fokus pemerintah yakni memperbaiki kualitas sumber daya manusia.
"Pembangunan sumber daya manusia nanti akan jauh lebih detail mengenai SDM itu. Bagaimana strategi pendidikan, kesehatan, jaring pengaman sosial, termasuk training tenaga kerja," kata Sri Mulyani.
"Ini dibahas secara detail namun karena ini masih awal, jadi ini adalah direction. Arahnya dulu, belum sampai kepada detail," jelasnya.
Pemerintah, pun akan menggunakan instrumen kas keuangan negara di 2020 sebagai penangkal gelombang eksternal yang berpotensi mempengaruhi perekonomian nasional.
"Jadi bagaimana bisa meningkatkan peranan dari sektor manufaktur dalam kerangka untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih seimbang seperti bagaimana menjawab persoalan neraca pembayaran," jelasnya.
"Dari sisi itu, kemudian ditetapkan bagaimana kebijakan APBN-nya untuk bisa mendukung tema-tema tersebut. Tantangan semua harus dijawab," katanya.
Meski begitu, bukan berarti pemerintah melupakan pembangunan infrastruktur. Hal ini akan tetap dilakukan, meskipun kadarnya akan lebih ditekankan pada optimalisasi infrastruktur yang sudah ada.
"Katakanlah pariwisata jadi unggulan. Perindustrian jadi unggulan. Sebagai contoh, kami akan fokus infrastruktur pada daerah pariwisata," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Jadi anggarannya itu bagaimana katakanlah Toba, itu kami berikan suatu insentif. Kulonprogo kami berikan insentif. Terus Mandalika, Labuan Bajo," jelasnya.
(dru) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Most Popular