Ini Negara dengan Cuan Wisata Terbesar, Di Mana Indonesia?

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
03 March 2019 14:51
Ini Negara dengan Cuan Wisata Terbesar, Di Mana Indonesia?
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah gelombang tren kaum milenial yang mengejar pengalaman dan kenyamanan hidup, jumlah pelancong antarnegara (outbound) di dunia menyentuh rekor tertingginya dalam sewindu terakhir. 

Menurut data terbaru dari Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization/UNWTO)-sebuah lembaga di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), ada sebanyak 1,33 miliar jumlah pelancong antar-negara di seluruh dunia, dengan total pembelanjaan senilai US$1,34 triliun.

"Kunjungan turis internasional tumbuh 7% pada 2017, kenaikan terpesat sejak krisis ekonomi global pada 2009, dan jauh di atas proyeksi jangka panjang UNWTO yang memperkirakan pertumbuhan 3,8% per tahun dari 2010 sampai 2020," tutur UNWTO dalam laporan berjudul "UNWTO Tourism Highlights 2018".

Jika dilihat dari tujuan kunjungan, 55% darinya merupakan wisatawan, diikuti kunjungan personal non-wisata seperti aktivitas keagamaan atau keluarga sebesar 27%. Yang tergolong sebagai kunjungan bisnis hanya 13% dari angka tersebut.

Prancis memimpin dengan kunjungan pelancong sebanyak 86,9 juta dalam setahun. Jika dirata-rata, Negeri Menara Eiffel itu mencatatkan kunjungan 165 orang asing setiap menitnya, atau 2 orang setiap detiknya, berturut-turut tanpa henti selama 365 hari.

Di posisi kedua ada Spanyol yang berhasil menggusur Amerika Serikat (AS) dengan jumlah kunjungan orang asing sebanyak 81,8 juta. Pada periode yang sama, jumlah pelancong di AS tercatat sebanyak 76,9 juta.
Ini Negara dengan Cuan Wisata Terbesar. Di Mana Indonesia?Sumber: UNWTO
Dibandingkan ke-10 negara tersebut, Turki membukukan pertumbuhan jumlah kunjungan yang tertinggi sepanjang tahun 2017 yakni sebesar 24,1% diikuti Meksiko (12%) dan Italia (11,2%). Namun dari sisi angka belanja pengunjungnya, AS memimpin dengan devisa US$210,7 miliar diikuti Spanyol yang terpaut jauh yakni sebesar US$68 miliar.

Lonjakan kunjungan itu terjadi bahkan ketika ekonomi dunia belum sepenuhnya pulih. Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat pertumbuhan ekonomi 2017 hanya 3,2%. Tumbuh tipis dari angka 2016 sebesar 3,1%, capaian itu jauh lebih rendah dari proyeksi IMF di kisaran 3,7%.

Yang cukup memprihatinkan, hanya ada dua negara Asia, yakni China dan Thailand, yang masuk ke jajaran sepuluh besar negara dengan kunjungan wisman terbanyak di dunia. Jumlah kunjungan wisman Thailand pada 2017 mencapai 8,6% menjadi 35,4 juta, sedangkan China tumbuh 2,5% ke 60,7 juta.

Namun jika dilihat dari sisi perolehan devisa, Jepang menyodok masuk 10 besar dengan nilai belanja pengunjung sebesar US$34,1 miliar. "Jepang masuk daftar 10 besar setelah meraih pertumbuhan digit ganda dalam 6 tahun berturut-turut.

NEXT

Secara umum, Afrika membukukan pertumbuhan jumlah pelancong tertinggi pada 2017, disusul Eropa sebesar 8,4%. Amerika mencatatkan pertumbuhan terendah, yakni sebanyak 3,8%. Di sisi lain, Asia Pasifik membukukan pertumbuhan 5,6%.

Data UNWTO menyebutkan Asia Tenggara hanya mencatatkan 120,36 juta wisman atau setara 37,3% dari wisman yang mengunjungi ring Asia Pasifik pada 2017. Dari sisi jumlah wisman, Eropa juga memimpin diikuti Asia Pasifik dengan porsi masing-masing sebesar 51% dan 24%.

Devisa yang masuk ke kawasan Pacific Rim ini mencapai US$389,56 miliar, atau 
kedua terbesar dunia dengan porsi 29%, mengekor Eropa yang meraup 39%.
Ini Negara dengan Cuan Wisata Terbesar. Di Mana Indonesia?Foto: Sumber: UNWTO
Menurut data yang sama, Indonesia berada di posisi yang ke-30, dengan jumlah wisman sebanyak 12,9 juta orang, atau tumbuh 16,9% secara tahunan. Meski tumbuh digit ganda, porsinya terhadap angka total kunjungan wisman hanya sebesar 4% atau sama dengan negara tetangga kita Vietnam.

Hanya saja, jika bicara nilai uang yang terkumpul, Indonesia lebih unggul dari Vietnam. Meski sama-sama mengumpulkan 12,9 juta wisman pada tahun 2017, devisa pariwisata yang diraup Indonesia mencapai US12,52 miliar, sedangkan Vietnam hanya sebesar US$8,86 miliar.

Capaian itu hanya bisa mengantarkan Indonesia di posisi keempat di kawasan Asia Tenggara dari sisi penerimaan devisa wisata. Devisa wisata milik Indonesia itu masih kalah jauh dari Thailand (US$57,48 miliar), Singapura (US$19,71 miliar) dan Malaysia (US$18,32 miliar).

Namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain se-dunia, Indonesia berada di posisi 27, dengan kontribusi sebesar 3,2% dari total devisa wisman di seluruh dunia pada 2017 yang mencapai angka US$1,34 triliun (dari 1,33 miliar kunjungan).

Bisnis pariwisata ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena setiap pengunjung rata-rata membelanjakan US$1.000 (Rp 14 juta). Maklum saja, sebagian besar dari mereka berasal dari negara-negara berekonomi maju seperti China, AS, dan Jerman.

“China masih memimpin perjalanan antarnegara global dari sisi besarnya belanja,” tulis UNWTO. Untuk destinasi, Asia Tenggara menikmati pertumbuhan tertinggi dibanding negara lain di Asia, dengan adanya 9 juta pelancong tambahan pada 2017.
Ini Negara dengan Cuan Wisata Terbesar. Di Mana Indonesia?Sumber: UNWTO
UNWTO menggarisbawahi pentingnya pengembangan sektor pariwisata karena menyumbang 30% ekspor jasa dunia, 10% PDB global, dan menyumbang pembukaan lapangan kerja sebesar 10% di dunia.

Jika Indonesia ingin sukses menggarap sektor ini di tengah tingginya minat kaum milenial melancong, maka kuncinya ada pada konektivitas. Alasannya, menurut UNWTO sebanyak 57% dari pelancong antarnegara itu melalui transportasi udara dan 37% melalui jalan darat.

Di sinilah program infrastruktur Jokowi untuk menggenjot bandara dan jalan tol menjadi relevan. Di tengah pendeknya waktu para pelancong, mereka tentu memilih mengunjungi negara yang menyediakan keunggulan dari sisi waktu tempuh ke tempat-tempat wisata.

Ini menjelaskan mengapa Eropa menjadi destinasi utama yang menyedot 51% pelancong dunia, sementara Afrika menjadi destinasi paling tak diminati dengan hanya meraih 3% dari pasar wisata dunia. Dengan infrastruktur yang makin lengkap, kunjungan wisman ke Indonesia pun bakal naik kelas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular