
Pertamina Kaji Kerja Sama Olah Minyak Mentah dengan Petronas
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
01 March 2019 18:35

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) baru saja menandatangani nota kesepakatan dengan Petroliam Nasional Berhad (Petronas) untuk bekerja sama mengembangkan bisnis migas dan turunannya. Di bidang niaga, perusahaan sepakat untuk melakukan pertukaran minyak mentah.
Kedua perusahaan akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerjasama mulai dari bidang hulu hingga hilir, bukan hanya di kedua negara namun juga peluang bisnis lainnya di luar wilayah Indonesia dan Malaysia, misalnya, lanjut Heru, ke negara lain seperti pengolahan minyak di Asia Timur dan penjajakan bersama peluang bisnis di benua lain.
Pertamina sepakat untuk pertukaran minyak mentah antara bagian produksi di Malaysia dari Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong, dengan bagian produksi di Indonesia dari Lapangan Jabung dan Ketapang,
Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan menuturkan, salah satu bentuk kerja sama yang tengah dikaji untuk dijajaki yakni terkait pemrosesan minyak mentah atau Crude Processing Deal (CPD).
"Jadi yang kami jajaki, apakah bisa kami gunakan kilang Petronas olah untuk CPD dari Malaysia. Jadi selain punya Pertamina yang ada di Malaysia, atau kami ambil crude kami di Irak lalu kami bawa ke kilang Malaysia itu," jelas Heru ketika ditemui di Jakarta, Jumat (1/9/2019).
Biasanya, kata Heru, minyak mentah bagian Pertamina di lapangan-lapangan tersebut dibawa ke Indonesia. Tetapi, lanjutnya, jika diolah di Malaysia bisa lebih murah maka tidak menutup kemungkinan minyak mentah tersebut akan ditaruh untuk diproses di Malaysia.
Tujuannya, kata Heru, tentu untuk efisiensi dan mengurangi impor.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) dan Petroliam Nasional Berhad (Petronas) telah sepakat untuk bekerja sama mengembangkan bisnis migas dan turunannya. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak pada Selasa (26/2/2019) di Malaysia.
Kerja sama yang bisa dilakukan, di antaranya adalah penelitian dan pengembangan, studi eksplorasi migas termasuk penerapan teknologi di blok migas dengan kesulitan CO2 tinggi, perdagangan sejumlah produk migas dan turunannya (kondensat dan petrokimia), dan energi terbarukan.
Di bidang niaga, kedua perusahaan sepakat untuk melakukan pertukaran minyak mentah antara bagian produksi di Malaysia (Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong) dengan bagian produksi di Indonesia (Lapangan Jabung dan Ketapang).
"MoU ini menjadi payung untuk membangun sinergi bisnis yang saling menguntungkan antara kedua perusahaan. Kerja sama ini mencakup kerja sama secara strategis maupun operasional," tutur Heru.
Saksikan video strategi Pertamina genjot kinerja hingga 2021 di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Pertamina Masih Kalah dari Petronas
Kedua perusahaan akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerjasama mulai dari bidang hulu hingga hilir, bukan hanya di kedua negara namun juga peluang bisnis lainnya di luar wilayah Indonesia dan Malaysia, misalnya, lanjut Heru, ke negara lain seperti pengolahan minyak di Asia Timur dan penjajakan bersama peluang bisnis di benua lain.
Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan menuturkan, salah satu bentuk kerja sama yang tengah dikaji untuk dijajaki yakni terkait pemrosesan minyak mentah atau Crude Processing Deal (CPD).
"Jadi yang kami jajaki, apakah bisa kami gunakan kilang Petronas olah untuk CPD dari Malaysia. Jadi selain punya Pertamina yang ada di Malaysia, atau kami ambil crude kami di Irak lalu kami bawa ke kilang Malaysia itu," jelas Heru ketika ditemui di Jakarta, Jumat (1/9/2019).
Biasanya, kata Heru, minyak mentah bagian Pertamina di lapangan-lapangan tersebut dibawa ke Indonesia. Tetapi, lanjutnya, jika diolah di Malaysia bisa lebih murah maka tidak menutup kemungkinan minyak mentah tersebut akan ditaruh untuk diproses di Malaysia.
Tujuannya, kata Heru, tentu untuk efisiensi dan mengurangi impor.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) dan Petroliam Nasional Berhad (Petronas) telah sepakat untuk bekerja sama mengembangkan bisnis migas dan turunannya. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak pada Selasa (26/2/2019) di Malaysia.
Kerja sama yang bisa dilakukan, di antaranya adalah penelitian dan pengembangan, studi eksplorasi migas termasuk penerapan teknologi di blok migas dengan kesulitan CO2 tinggi, perdagangan sejumlah produk migas dan turunannya (kondensat dan petrokimia), dan energi terbarukan.
Di bidang niaga, kedua perusahaan sepakat untuk melakukan pertukaran minyak mentah antara bagian produksi di Malaysia (Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong) dengan bagian produksi di Indonesia (Lapangan Jabung dan Ketapang).
"MoU ini menjadi payung untuk membangun sinergi bisnis yang saling menguntungkan antara kedua perusahaan. Kerja sama ini mencakup kerja sama secara strategis maupun operasional," tutur Heru.
Saksikan video strategi Pertamina genjot kinerja hingga 2021 di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Pertamina Masih Kalah dari Petronas
Most Popular