
Impor Gas Cair dari Mozambik, Pertamina: Buat Domestik
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
01 March 2019 17:05

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (SPA) dengan Anadarko Petroleum Corporation untuk pembelian gas alam cair (LNG) dari Mozambik LNG1 Company Pte Ltd, yang merupakan entitas penjualan bersama yang dimiliki dari Mozambik Area 1 co-venturer.
Perjanjian jual beli tersebut untuk satu juta ton per tahun (MTPA) dengan jangka waktu 20 tahun, dan akan dimulai pada 2024 mendatang.
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra menuturkan, dilakukannya kerja sama ini dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengantisipasi kekurangan pasokan gas
"Itu kan kami sesuaikan dengan rencana kebutuhan di domestik. Di 2024 itu kan kita memang terjadi kurang, sampai 2030 masih akan terjadi defisit, jadi prioritas untuk domestik. Jadi memang pengembangan proyek kilang dan juga untuk listrik nantinya kita masih butuh tambahan (gas), dan berharap proyek-proyek domestik berjalan lancar," ujar Basuki ketika ditemui di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, jika kebutuhan domestik sudah terpenuhi, tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan akan memasukkan kerja sama LNG tersebut dalam portofolio penjualan LNG internasional perusahaan.
"Pokoknya untuk domestik dulu. Kalau domestik sudah memenuhi kebutuhan baru masuk ke portofolio Pertamina, itu kan bagian bisnis ya, jadi ya ada saja (kemungkinan)," pungkas Basuki.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) masuk ke bisnis LNG sejak 40 tahun lalu, yakni sejak 1977 dengan mengoperasikan kilang LNG Arun-Aceh dan Badak-Bontang. Beberapa kerja sama sudah ditandatangani perusahaan, seperti kesepakatan untuk memasok gas alam cair (LNG) ke Bangladesh dan Pakistan, lalu diketahui juga perusahaan berminat ikut ambil bagian dalam proyek pengembangan LNG di Filipina.
Menteri Perdagangan Filipina Ramon Lopez mengatakan, BUMN migas satu-satunya di Indonesia itu telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam proyek LNG melalui proyek hub regasifikasi senilai US$ 1 miliar.
Baru-baru ini, perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (SPA) dengan Anadarko Petroleum Corporation untuk pembelian gas alam cair (LNG) dari Mozambik LNG1 Company Pte Ltd, yang merupakan entitas penjualan bersama yang dimiliki dari Mozambik Area 1 co-venturer.
Melalui keterangan resminya, Wakil Presiden Eksekutif Anadarko, Internasional, Deepwater & Eksplorasi Mitch Ingram menuturkan, Indonesia dipilih karena diharapkan menjadi salah satu pasar gas alam dengan pertumbuhan tercepat di Asia dan Pertamina, perusahaan energi nasional Indonesia, akan memainkan peran kunci dalam memenuhi kebutuhan energi jangka panjang Indonesia.
"Kami sangat senang dan berterima kasih kepada Pertamina karena memilih LNG Mozambik untuk menjadi bagian dari portofolio energi jangka panjangnya," tutur Mitch.
Saksikan video tentang Pertamina temukan cadangan minyak baru di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Blok Sanga-Sanga Kapalkan LNG Perdana
Perjanjian jual beli tersebut untuk satu juta ton per tahun (MTPA) dengan jangka waktu 20 tahun, dan akan dimulai pada 2024 mendatang.
"Itu kan kami sesuaikan dengan rencana kebutuhan di domestik. Di 2024 itu kan kita memang terjadi kurang, sampai 2030 masih akan terjadi defisit, jadi prioritas untuk domestik. Jadi memang pengembangan proyek kilang dan juga untuk listrik nantinya kita masih butuh tambahan (gas), dan berharap proyek-proyek domestik berjalan lancar," ujar Basuki ketika ditemui di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, jika kebutuhan domestik sudah terpenuhi, tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan akan memasukkan kerja sama LNG tersebut dalam portofolio penjualan LNG internasional perusahaan.
"Pokoknya untuk domestik dulu. Kalau domestik sudah memenuhi kebutuhan baru masuk ke portofolio Pertamina, itu kan bagian bisnis ya, jadi ya ada saja (kemungkinan)," pungkas Basuki.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) masuk ke bisnis LNG sejak 40 tahun lalu, yakni sejak 1977 dengan mengoperasikan kilang LNG Arun-Aceh dan Badak-Bontang. Beberapa kerja sama sudah ditandatangani perusahaan, seperti kesepakatan untuk memasok gas alam cair (LNG) ke Bangladesh dan Pakistan, lalu diketahui juga perusahaan berminat ikut ambil bagian dalam proyek pengembangan LNG di Filipina.
Menteri Perdagangan Filipina Ramon Lopez mengatakan, BUMN migas satu-satunya di Indonesia itu telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam proyek LNG melalui proyek hub regasifikasi senilai US$ 1 miliar.
Baru-baru ini, perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (SPA) dengan Anadarko Petroleum Corporation untuk pembelian gas alam cair (LNG) dari Mozambik LNG1 Company Pte Ltd, yang merupakan entitas penjualan bersama yang dimiliki dari Mozambik Area 1 co-venturer.
Melalui keterangan resminya, Wakil Presiden Eksekutif Anadarko, Internasional, Deepwater & Eksplorasi Mitch Ingram menuturkan, Indonesia dipilih karena diharapkan menjadi salah satu pasar gas alam dengan pertumbuhan tercepat di Asia dan Pertamina, perusahaan energi nasional Indonesia, akan memainkan peran kunci dalam memenuhi kebutuhan energi jangka panjang Indonesia.
"Kami sangat senang dan berterima kasih kepada Pertamina karena memilih LNG Mozambik untuk menjadi bagian dari portofolio energi jangka panjangnya," tutur Mitch.
Saksikan video tentang Pertamina temukan cadangan minyak baru di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Blok Sanga-Sanga Kapalkan LNG Perdana
Most Popular