Kanan-kiri: Ekonom senior Faisal Basri, Direktur Mining and Metals Industry Indonesia (MMI) Inalum Ratih Amri, Pengusaha senior Sofjan Wanandi dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjadi panelis dalam diskusi sesi dua CNBC Indonesia Economic Outlook 2019 di The Westin Hotel, Jakarta, Kamis (28/2). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dalam sesi kedua yang bertema Navigasi Pasar di Tahun Politik, menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat ini likuiditas perbankan cukup baik, tapi harus diperhatikan tingkat LDR dan rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau LFR yang sudah mencapai 93-94%. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pengusaha senior Sofjan Wanandi menyebut kalangan pelaku usaha memilih wait and see jelang Pemilihan Umum Presiden (pilpres) April mendatang. Satu hal yang membuat dunia usaha gamang adalah minimnya adu gagasan dan program dari para calon pemimpin bangsa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Direktur Mining and Metals Industry Indonesia (MMI) Inalum, Ratih Amri menjabarkan target Inalum yang salah satunya menjadi perusahaan global elit yang masuk dalam 500 Global Fortune dan dan menjadi penguasa mineral Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ekonom senior Faisal Basri mengatakan salah satu sektor yang bisa digenjot untuk memperkuat ekonomi Indonesia adalah sektor jasa Misalnya dari remitansi, berdasar data BI remitansi dari pekerja migran di 2018 mencapai US$ 10,97 miliar atau setara RP 153 triliun. Jumlah ini naik 24% dibanding 2017 yang US$ 8,8 miliar.
Acara tersebut lalu ditutup oleh Chairman CT Corp Chairul Tanjung yang mengakatakan sebagai bangsa kita optimis negara makin baik dan maju dan sejahtera. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)