Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla memberikan sambutan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2019 di Westin Hotel, Jakarta, Kamis (28/2/2019), dengan tema "Prospek Ekonomi Indonesia di Tahun Politik". (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Selain JK, turut hadir Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Chairman CT Corp Chairul Tanjung, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan Destry Damayanti dalam acara tersebut. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Usai memberikan sambutan, Jusuf Kalla menyempatkan berdiskusi bersama Chairul Tanjung. JK mengatakan perusahaan rintisan atau startup digital yang sedang naik daun saat ini tidak banyak. Masih banyak penjual konvensional, seperti gado-gado dan beras. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Seminar ini dihadiri oleh ratusan undangan ini dari berbagai kalangan, mulai dari regulator hingga pelaku pasar. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Para pejabat tinggi tersebut kemudian saling bertukar pikiran dalam diskusi panel yang dipandu Chairul Tanjung. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sri Mulyani mengatakan pemerintah fokus untuk mengurangi beban yang menghambat investasi masuk ke Indonesia serta fokus kebijakan saat ini akan dilanjutkan. Lebih dari Rp 2.490 triliun belanja negara, belanja infrastruktur mencapai Rp 415 triliun-Rp 410 triliun. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Perry mengaku optimistis menatap 2019 walaupun Indonesia berada dalam gejolak ketidakpastian global. Ia juga memastikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan lebih stabil di 2019 walaupun masih terlalu murah atau undervalued. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Wimboh bercerita soal cepatnya perkembangan teknologi serta memastikan pemberian kredit yang dilakukan perusahaan teknologi melalui online akan dijaga dengan mendaftarkannya di OJK. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Destry mengatakan ada peluang bagi LPS untuk masuk ke dunia fintech, yakni ranah fintech dompet digital, dan saat ini sedang berkoordinasi dengan OJK untuk mencari celah apakah dompet digital bisa didefinisikan sebagai simpanan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)