Moeldoko Sebut Perpres Mobil Listrik Sudah Mendekati Final

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
26 February 2019 11:03
Salah satu tamu yang hadir, yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Foto: Mobil listrik blitz dan Kasuari saat uji coba di kantor PLN unit Induk industri PLN, Gambir, Jakarta Pusat, (9/11). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mengadakan rapat terkait mobil listrik di kantornya. Sejumlah pejabat terkait datang untuk mengikuti rapat tersebut.

Salah satu tamu yang hadir, yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Dijumpai sebelum rapat dilaksanakan, Moeldoko mengatakan peraturan presiden (Perpres) terkait mobil listrik sudah mendekati final.


"Ini mungkin sudah mendekati final ya, ini masalah insentif, muatan lokal, dan sebagainya," ujar Moeldoko saat dijumpai di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Moeldoko Sebut Perpres Mobil Listrik Sudah Mendekati FinalFoto: REUTERS/Beawiharta


Selain membahas terkait insentif dan muatan lokal, Moeldoko juga menyampaikan rapat kali ini juga membahas kesiapan Indonesia dalam hal pabrik baterai untuk kendaraan listrik nantinya.

"Kemarin kan sudah penyiapan untuk material untuk baterainya, yang pabrik di Morowali, ya kesiapan kitalah pokoknya," pungkas Moeldoko.

Adapun, selain Moeldoko, hadir pula Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Ia menyampaikan, terkait soal mobil listrik ini, pihaknya tengah menunggu keputusan DPR soal insentif fiskalnya.


"Dari Kemenperin menunggu keputusan DPR untuk insentif fiskal," tandas Airlangga.



Masifnya penggunaan kendaraan listrik di negara-negara maju di Eropa mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercita-cita menghadirkan program kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

Keinginan ini disampaikan Presiden Jokowi ketika memimpin rapat terbatas (ratas) dengan topik percepatan program kendaraan bermotor listrik di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Dalam ratas tersebut, Jokowi menegaskan sudah banyak negara di dunia yang berlomba-lomba mengembangkan teknologi kendaraan bermotor listrik. Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik juga bisa mengurangi ketergantungan energi fosil, sekaligus menekan impor BBM yang kian membengkak.

"Melalui kendaraan bermotor listrik, kita juga dapat mengurangi pemakaian BBM, mengurangi ketergantungan pada impor BBM yang berpotensi menghemat kurang lebih Rp 798 triliun," ujar Jokowi.

Roadmap atau peta jalan soal kendaraan listrik tengah disusun dan dimasukan dalam Peraturan Presiden (Perspres), yang sudah dirancang sejak tahun lalu. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan Perpres Roadmap kendaraan listrik nasional akan diterbitkan sebelum akhir 2018. Tapi, sampai tahun berganti, beleid yang dinanti tak kunjung diteken.

Simak video terkait mobil listrik di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Moeldoko Mendadak Jualan Mobil Listrik, Gara-gara Anies?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular