Warga keturunan Tionghoa dari Klenteng Lo Cia Bio menggelar peringatan Cap Go Meh dengan menggelar karnaval berkeling disekitar jalan Petojo, Jakarta Barat, Selasa (19/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tahun baru Imlek muncul dari tradisi masyarakat Tiongkok yang dianggap sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan sekaligus harapan agar musim berikutnya memperoleh hasil yang lebih baik. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Imlek selalu dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan hari puncak ke-15 disebut dengan Cap Go Meh. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Cap Go Meh di Indonesia sendiri merupakan perpaduan budaya Tiongkok dan Indonesia. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pengusiran roh-roh jahat dan peniadaan kesialan dalam Cap Go Meh disimbolkan dalam pertunjukan Tatung. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Atraksi Tatung dipenuhi dengan mistik dan menegangkan, karena banyak orang kesurupan dan orang-orang inilah yang disebut Tatung. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dalam atraksi Tatung yang sudah dirasuki roh orang meninggal bertingkah aneh, ada yang menginjak-injak sebilah mata pedang atau pisau, ada pula yang menancapkan kawat-kawat baja runcing ke pipi kanan hingga menembus pipi kiri. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Di era Orde Baru perayaan Imlek khususnya ritual Tatung dilarang dipertontonkan di depan umum. Tetapi di era reformasi mantan Presiden Gus Dur mengizinkan kembali, bahkan pemerintahan berikutnya Megawati Soekarnoputri mengesahkan dalam bentuk undang-undang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Perayaan Cap Go Meh ini seolah menegaskan bukti keberagaman bangsa Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)