Imlek, Untaian Doa, & Keberuntungan di Tahun Babi Tanah
Warga keturunan Tionghoa sembahyang saat ibadah malam Tahun Baru Imlek di Wihara Hok Tek Tjeng Sin, Karet, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019). Ibadah pada malam pergantian tahun baru Imlek 2570 itu dimaknai sebagai doa pengharapan keburuntungan di tahun babi tanah. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Banyak warga etnis Tionghoa dan keturunannya menunggu datangnya pergantian tahun baru ini. Tahun baru Imlek adalah salah satu hari yang dirayakan, berharap penuh keberkahan di tahun baru ini. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Hari Raya Imlek 2570 pada tahun ini memasuki pergantian Shio Anjing ke Shio Babi Tanah. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Tampak lampion merah memadati atap, dan asap wangi hio kian berhembus di Wihara Hok Tek Tjeng Sin. Di sana, para umat yang melakukan sembahyang terlihat begitu khusyuknya. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Dalam kalender Gregorian, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahun, antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Di Indonesia, selama tahun 1968-1999, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Inpres ini melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak 2003. Sejak saat itu, tahun baru Imlek diperingati sebagai hari libur untuk semua masyarakat Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
