Seorang warga melihat Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang akan dipasang untuk warga di Papua. Pemenuhan kebutuhan listrik menjadi komitmen mutlak bagi Pemerintah (dok. ESDM)
LTSHE merupakan terobosan program untuk menerangi desa-desa yang masih gelap gulita, yang jumlahnya mencapai lebih dari 2.500 desa di seluruh Indonesia. (dok. ESDM)
Paket program LTSHE antara lain mencakup panel surya (photovoltaik) kapasitas 20 watt peak, 4 lampu Light Emitting Diode (LED), baterai, 2 buah hub, 1 usb untuk charger hp, biaya pemasangan, dan layanan purna jual selama tiga tahun. (dok. ESDM)
LTSHE yang dibagikan memiliki tiga mode kecerahan. Yakni kecerahan maksimal, sedang, dan redup. Di mode penerangan maksimal, lampu ini dapat menyala selama 5 jam. Untuk mode sedang bisa bertahan selama 11 jam. Sedangkan untuk mode redup dapat menyala hingga 47 jam nonstop. (dok. ESDM)
Sebelum ada LTSHE, warga rata-rata menggunakan pelita dengan minyak tanah untuk penerangan. Dalam satu malam, dapat menghabiskan satu botol minyak tanah. Banyak warga yang memilih gelap tanpa penerangan karena daya beli yang sangat terbatas. (dok. ESDM)