Rasio Ketimpangan RI Turun, Walau Cuma 0,007 Poin

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
15 January 2019 13:36
Pada Bulan September 2018, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia sebesar 0,384 poin
Foto: Seorang anak bermain di bantaran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018). Warga sekitar mengaku betah tinggal di kawasan kumuh bantaran kali meski rela kebanjiran di kala musim penghujan. (CNBC Indonesia/ANdrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Bulan September 2018, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh gini ratio skala nasional, sebesar 0,384 poin. Angka ini menurun sebesar 0,007 poin jika dibandingkan dengan gini ratio September 2017 yang mencapai 0,391 poin.

"Kondisi ini menunjukkan telah terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia," demikian isi pers rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa (15/1/2019).

Untuk memudahkan pemahaman, gini ratio dalam hal ini mengukur kesenjangan sosial (dari ketimpangan pengeluaran). Menurut BPS, seseorang dikategorikan miskin atau tidak mampu jika pendapatan per kapitanya di bawah garis kemiskinan nasional Bulan September 2018, sebesar Rp 410.670.



Meskipun gini ratio skala nasional menurun, ternyata jika dilihat per provinsi, masih banyak daerah yang gini ratio-nya justru lebih tinggi dari skala nasional.

Berikut 9 daerah dengan gini ratio atau kesenjangan sosilanya lebih tinggi dari skala nasional:
  1. Daerah Istimewa Yogyakarta - 0,422 poin.
  2. Gorontalo - 0,417 poin.
  3. Jawa Barat - 0,405 poin.
  4. Papua - 0,398 poin.
  5. Sulawesi Tenggara - 0,392 poin.
  6. Papua Barat - 0,391 poin.
  7. Nusa Tenggara Barat - 0,391 poin.
  8. DKI Jakarta - 0,390 poin.
  9. Sulawesi Selatan - 0,388 poin.

(dru) Next Article Pak Jokowi, Tingkat Ketimpangan Penduduk RI Cuma Turun Tipis!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular