Mantap! Indeks Keyakinan Konsumen RI Tertinggi Sejak Agustus

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
07 January 2019 19:20
Bank Indonesia pada hari Senin (7/1/2019) merilis IKK periode Desember 2018 sebesar 127,0 yang mana meningkat dari 122,7 pada periode November 2018.
Foto: Ilustrasi Pasar (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia semakin menguat di Desember 2018. Bank Indonesia (BI) pada hari Senin (7/1/2019) merilis IKK periode Desember 2018 sebesar 127,0 yang mana meningkat dari 122,7 pada periode November 2018.

Secara bulanan (MtM), IKK bulan Desember ini naik 4,3 poin dari Bulan November. Kenaikan IKK pada bulan Desember tersebut merupakan lonjakan yang terbesar sepanjang tahun 2018, sukses membuat IKK Desember 2018 menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2018.



Naiknya IKK pada bulan Desember 2018, ditopang oleh 2 (dua) komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).

IKE yang juga naik 2,8 poin menggambarkan kondisi perekonomian konsumen saat ini membaik dari bulan sebelumnya. "Persepsi konsumen membaik tercermin dari meningkatnya keinginan konsumen untuk membeli barang tahan lama," tulis BI dalam laporannya.

Menurut BI, Indeks Pembelian Barang Tahan lama yang naik 5,7 poin secara bulanan menjadi faktor yang paling berpengaruh pada kenaikan IKE bulan Desember 2018. Ini berarti, konsumen memiliki 'extra income' yang baik, karena biasanya kebutuhan terhadap barang tahan lama bisa dipenuhi apabila kebutuhan rumah tangga sudah terpenuhi.

Hal tersebut wajar mengingat Indeks Penghasilan saat ini di bulan Desember yang juga meningkat 5,4 poin secara bulanan. Lebih tinggi dari kenaikannya pada bulan November 2018 yang hanya 2,2 poin.

Meski demikian, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang juga merupakan komponen penyusun IKE, turun 2,6 poin dari bulan November 2018. Ini mengisyaratkan keyakinan konsumen akan ketersediaan lapangan kerja ke depan agak sedikit berkurang. Nilainya yang di 94,7 (di bawah 100) mengindikasikan konsumen masih pesimis akan ketersediaan lapangan kerja di Indonesia.

Sementara itu, nilai IEK bulan Desember 2018 juga mengalami kenaikan sebesar 5,7 poin secara bulanan. Hal ini berarti perekonomian 6 bulan ke depan, masih dinilai akan terus membaik oleh konsumen. BI menyatakan, kenaikan IEK tersebut utamanya diorong oleh ekspektasi kegiatan usaha.

Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha Desember 2018 naik 8,4 poin dari bulan November 2018. Kenaikan ini merupakan yang terbesar sepanjang tahun, yag artinya konsumen melihat dunia usaha 6 bulan ke depan akan cerah.

Sejalan dengan itu, Indeks Ekspektasi Penghasilan untuk 6 bulan ke depan juga naik tajam sebesar 6,7.

Di sisi lain, kenaikan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja naik hanya 2,1 poin.

Menariknya, meningkatnya optimisme masyarakat di bulan Desember 2018 justru membuat porsi konsumsi dan pembayaran turun masing-masing 1% dan 0,5% terhadap total penghasilan. Masyarakat cenderung berada pada posisi 'defense' dengan meningkatnya porsi tabungan sebesar 1,4%.
TIM RISET CNBC INDONESIA


(taa/dru) Next Article Indeks Keyakinan Konsumen Merangkak Naik di Agustus, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular