Seorang wanita menggendong anjingnya saat berlari menuju rumahnya ketika badai tropis Pabuk mendekati provinsi Nakhon Si Thammarat, Thailand, Jumat (4/1/2018). Kantor Meteorologi Thailand mengatakan badai tropis ini akan membawa angin kencang dan gelombang 7 meter tetapi tidak mungkin menjadi topan. (REUTERS/Krittapas Chaipimon)
Diperkirakan, badai itu akan melanda pantai selatan Thailand mulai Kamis, badai itu juga disebut akan menyebabkan hujan lebat dan kemungkinan banjir bandang. Fenomena alam ini terakhir kali dialami Thailand pada 30 tahun yang lalu. (Bluechip IT Samui/via REUTERS)
Pabuk datang setelah musim pasang air laut. Angin yang dibawa Pabuk bertiup dengan kecepatan 104 kilometer per jam, tetapi bisa saja menguat. Badai tersebut menewaskan satu orang yang merupakan awak kapal penangkap ikan yang terbalik dalam angin kencang di dekat pantai provinsi Pattani. (REUTERS/Krittapas Chaipimon)
Pusat Peringatan Bencana Nasional juga membunyikan alarm di sekitar tujuan pantai wisata, seperti Koh Samui dan Koh Phangan, mendesak orang untuk meninggalkan daerah berisiko tinggi ke tempat yang lebih tinggi karena pohon-pohon telah menimpa rumah-rumah. (REUTERS/Krittapas Chaipimon)
Selama beberapa hari terakhir, 6.176 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan dari Nakhon Si Thammarat serta provinsi Pattani, Songkhla, dan Yala, kata Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana. Petugas militer akan bersiaga untuk membantu orang-orang yang terkena dampak. (REUTERS/Krittapas Chaipimon)
Saat ini ribuan wisatawan telah meninggalkan Koh Phangan, Koh Tao serta Koh Samui, tiga kawasan resor terpopuler di Thailand, karena adanya peringatan kedatangan Badai Tropis Pabuk yang bakal membawa hujan lebat, angin, dan ombak setinggi tujuh meter. (REUTERS/Krittapas Chaipimon)
Menurut Badan Meteorologi, situasi ini akan bertahan sampai Sabtu (5/1). Perusahaan energi negara, PTT Exploration and Production, bahkan menghentikan operasi di Bongkot dan Erawan, dua kawasan gas terbesar di Teluk Thailand. (FACEBOOK/LOONG KENG JAI DEE/via REUTERS)