Petugas Kementerian Kedaruratan Rusia mengevakuasi korban runtuhnya blok apartemen di Magnitogorsk, Rusia, Selasa (1/1/2018). Apartemen yang berjarak 1.700 kilometer dari ibu kota Moskow tersebut, runtuh akibat kebocoran gas yang dahsyat. (REUTERS/Andrey Serebryakov)
Ledakan ini merusak 48 apartemen yang ada di dalam gedung 10 lantai di kota industri Magnitogorsk ini pada Senin (31/12) pagi waktu setempat. (Russia's Ministry for Civil Defence, Emergencies and Elimination of Consequences of Natural Disasters/Handout via REUTERS)
Ledakan itu diperkirakan menghancurkan lantai pertama yang menampung beberapa kantor, diikuti oleh tujuh lantai di atasnya dan menyebabkan keruntuhan. (Russia's Ministry for Civil Defence, Emergencies and Elimination of Consequences of Natural Disasters/Handout via REUTERS)
Apartemen yang dibangun pada era Soviet itu ditinggali oleh sekitar 1.100 warga. (Russia's Ministry for Civil Defence, Emergencies and Elimination of Consequences of Natural Disasters/Handout via REUTERS)
Akibat kejadian tersebut 31 orang tewas dan 10 masih dinyatakan hilang. Salah satu korban selamat ialah seorang bayi lelaki berusia 11 bulan yang menghabiskan 35 jam dalam cuaca dingin. (Russia's Ministry for Civil Defence, Emergencies and Elimination of Consequences of Natural Disasters/Handout via REUTERS)
Selama hari berkabung tersebut, bendera bakal diturunkan dan segala kegiatan yang bersifat hiburan akan ditiadakan. (REUTERS/Andrey Serebryakov)