Para turis tidak dapat mengunjungi Pohon Natal Nasional di dekat Gedung Putih karena tutupnya sebagian layanan pemerintahan (goverment shutdown) Amerika Serikat (AS), di Washington, AS sejak Sabtu (22/12/2018) pekan lalu. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Goverment shutdown atau penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat (AS) telah berlangsung sejak Sabtu dini hari (23/12/2018) lalu. Beberapa sumber bahkan mengatakan penutupan akan berlangsung sampai lewat tahun baru atau setidaknya hingga 3 Januari mendatang. (Reuters/Joshua Roberts)
Penutupan tersebut terjadi setelah senat pada hari Jumat menunda rapatnya terkait pembentukan Rancangan Undang-Undang (RUU) pendanaan hingga Sabtu setelah Presiden Donald Trump berkeras agar anggaran tembok perbatasan masuk dalam rancangan itu. (Reuters/Joshua Roberts)
Akibat dari penutupan pemerintahan tersebut, beberapa lembaga federal AS akan mengalami penundaan pembayaran gaji dan tidak beroperasi sebagaimana mestinya. (Reuters/Joshua Roberts)
Melansir New York Times, 420.000 pegawai negeri AS tidak akan digaji hingga anggaran turun dan 380.000 pegawai negeri diliburkan hingga pembahasan anggaran disetujui. (Reuters/Joshua Roberts)
Hingga hari ini, Rabu (26/12/2018) pemerintahan AS masih ditutup. Hal ini tidak hanya berdampak pada ekonomi dalam negeri AS, namun para analis juga menyebut hal ini telah mempengaruhi kinerja saham global. (Reuters/Joshua Roberts)