
Defisit Migas RI Capai Rp 176 T, Ini Jumlah Impor BBM RI
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 December 2018 14:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Buruknya performa perdagangan migas menjadi salah satu biang kerok defisit neraca perdagangan jatuh. Pada November ini, lagi dan lagi defisit migas menjadi penyebab neraca perdagangan jeblok.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan di November mencapai US$ 2,05 miliar. Angka defisit tersebut menjadi yang paling dalam sepanjang tahun ini, dan dalam lima tahun terakhir. Secara keseluruhan defisit migas hingga November 2018 mencapai Rp 176 triliun.
Kepala BPS Suhariyanto tak memungkiri, defisit tersebut tak lepas dari pengaruh kinerja perdagangan migas yang dalam beberapa bulan terakhir terus mengalami defisit.
"Defisit yang utama adalah defisit migas US$ 1,5 miliar," ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (17/12/2018).
Impor migas sendiri terdiri dari tiga komponen utama yaitu impor minyak mentah, impor hasil minyak, dan impor gas. Dari data tersebut, impor hasil minyak merupakan komponen terbesar dari keseluruhan impor migas.
Berikut data impor migas sepanjang November 2018 :
Impor Minyak Mentah US$ 857.648
Minyak petroleum mentah US$ 758.605
Minyak petroleum mentah dan kondensat US$ 99.011
Impor Hasil Minyak US$ 2,25 miliar
Bahan Bakar Motor, Minyak Ringan US$ 820.346
Bahan bakar jenis RON 90 dan di atasnya US$ 468.470
Bahan bakar RON lainnya yang dicampur US$ 341.629
Bahan Bakar Pesawat US$ 88.202
Bahan bakar penerbangan US$ 516.000
Bahan bakar untuk mesin penerbangan US$ 87.686
Bahan Bakar Diesel US$ 539.531
Bahan bakar diesel US$ 484.135
Bahan bakar diesel lainnya US$ 27.370
Bahan bakar minyak lainnya US$ 28.025
Impor Gas US$ 278.454
Gas yang dicairkan US$ 131.528
Gas butana yang dicairkan US$ 140.874
Lainnya US$ 5.750
(gus/gus) Next Article Tenggelam Dalam Impor BBM, Defisit Migas RI Capai Rp176 T
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan di November mencapai US$ 2,05 miliar. Angka defisit tersebut menjadi yang paling dalam sepanjang tahun ini, dan dalam lima tahun terakhir. Secara keseluruhan defisit migas hingga November 2018 mencapai Rp 176 triliun.
"Defisit yang utama adalah defisit migas US$ 1,5 miliar," ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (17/12/2018).
Impor migas sendiri terdiri dari tiga komponen utama yaitu impor minyak mentah, impor hasil minyak, dan impor gas. Dari data tersebut, impor hasil minyak merupakan komponen terbesar dari keseluruhan impor migas.
Berikut data impor migas sepanjang November 2018 :
Impor Minyak Mentah US$ 857.648
Minyak petroleum mentah US$ 758.605
Minyak petroleum mentah dan kondensat US$ 99.011
Impor Hasil Minyak US$ 2,25 miliar
Bahan Bakar Motor, Minyak Ringan US$ 820.346
Bahan bakar jenis RON 90 dan di atasnya US$ 468.470
Bahan bakar RON lainnya yang dicampur US$ 341.629
Bahan Bakar Pesawat US$ 88.202
Bahan bakar penerbangan US$ 516.000
Bahan bakar untuk mesin penerbangan US$ 87.686
Bahan Bakar Diesel US$ 539.531
Bahan bakar diesel US$ 484.135
Bahan bakar diesel lainnya US$ 27.370
Bahan bakar minyak lainnya US$ 28.025
Impor Gas US$ 278.454
Gas yang dicairkan US$ 131.528
Gas butana yang dicairkan US$ 140.874
Lainnya US$ 5.750
(gus/gus) Next Article Tenggelam Dalam Impor BBM, Defisit Migas RI Capai Rp176 T
Most Popular