Gladys Gayeta, 22 tahun asal Filipina, seorang tenaga magang di pabrik mobil Starlite Co., berfoto di Akitakata, prefektur Hiroshima, Jepang barat 28 November 2018. Akitakata sebuah kota terpencil yang berusia sembilan tahun di Jepang memilih memperkerjakan orang asing dari luar keturunan Jepang. REUTERS / Linda Sieg
Kota pedesaan yang memiliki lebih dari 600 non-Jepang, sekitar 2 persen dari populasinya, yang telah menyusut lebih dari 10 persen sejak berdirinya kota ini pada tahun 2004. Reuters/Linda Sieg
"Mengingat tingkat kelahiran yang rendah dan populasi yang menua, ketika Anda mempertimbangkan siapa yang dapat mendukung orang tua dan pabrik kita membutuhkan orang asing," kata Walikota Akitaka Hamada, 74 tahun. Hamada mengatakan orang asing yang tinggal di luar negeri adalah solusinya. Reuters/Linda Sieg
Lelaki Timor Leste Leonel Maia, 33 tahun, berfoto bersama anak-anaknya di sebuah stasiun pemadam kebakaran tempat ia menjadi sukarelawan sebagai petugas pemadam kebakaran di Akitakata, prefektur Hiroshima, Jepang barat. Reuters/Ami Miyazaki
Penduduk asing Akitakata adalah sekitar dua pertiga peserta pelatihan dari tempat-tempat seperti Cina, Vietnam, Thailand, dan Filipina. Sebagian besar hanya diizinkan bertahan hingga tiga tahun. Sisanya adalah penduduk jangka panjang, seperti Maia, dan orang Brasil seperti Taniuti. Reuters/Linda Sieg