Hadapi Perdagangan Dunia, JK Serukan Solidaritas Negara Islam

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 October 2018 15:46
Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mendorong agar negara Islam harus merespons perkembangan jaman dengan melahirkan berbagai inovasi.
Foto: Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan silaturahim dengan masyarakat Indonesia yang berada di Belgia dan Luxemberg pada Jumat malam,(19/10) di Kedutaan Besar RI di Brussels.(dok. Setwapres)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyerukan agar negara-negara Islam bersatu dalam menghadapi gejolak perdagangan dunia. Seruan ini disampaikan dalam pembukaan sidang tahunan The Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture (ICCIA) di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

JK menilai, negara-negara Islam saat ini memiliki beragam persoalan baik masalah internal maupun eksternal. Kondisi demikian, menurutnya, mengharuskan para pengusaha bersatu dalam rangka menopang perekonomian di negerinya masing-masing.

"Walau saya menyadari, dalam perdagangan aspek keagamaan tidak dipakai, namun kita butuhkan solidaritas dalam bidang keagamaan Islam untuk bersatu," tegasnya.


Apalagi, perdagangan merupakan salah satu penopang keberlangsungan dunia Islam. JK memberi contoh bahwa Nabi Muhammad yang merupakan junjungan umat muslim, juga merupakan pedagang.

"Selain itu, banyak soal perdagangan yang diatur dalam Islam. Juga soal membayar zakat, hanya orang mampu yang bisa membayar zakatnya begitu juga amal jariyah," tandasnya.


JK melanjutkan, ke depan dunia akan dipenuhi dengan perkembangan teknologi. Kelompok-kelompok inovasi besar juga akan bermunculan.

Karena itu, masih menurut JK, negara-negara Islam harus merespons dengan inovasi yang juga baik. Sejauh ini, dia menilai negara Islam punya tingkat kemajuan berbeda.

"Ada yang punya kemampuan industri, ada juga yang kurang dalam teknologi, SDA, dan sebagainya. Sehingga perlu kerja sama di antara negara-negara Islam, yang dalam pertemuan ini perlu dibahas secara seksama," tandasnya.

Foto: Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan silaturahim dengan masyarakat Indonesia yang berada di Belgia dan Luxemberg pada Jumat malam,(19/10) di Kedutaan Besar RI di Brussels.(dok. Setwapres)


Dikatakan pula, kemajuan di sisi agama Islam banyak dicapai. Bank syariah tumbuh berkembang di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia, bahkan di negara bukan Islam. Hal demikian harus dipandang sebagai stimulus untuk merangsang kemajuan di masa depan.

"Kita sudah banyak berbicara, banyak yang dihasilkan dalam pembicaraan, namun kita bisa hitung hanya berapa yang bisa diimplementasikan. Dalam pertemuan ini harapannya tidak hanya bahas konflik di dunia, tapi bagaimana kemajuan kemajuan dapat kita capai bersama, saya yakin bisa," pungkasnya.


(ray) Next Article Wabah Covid-19 Kian Mengganas, JK: Ini Perang Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular