Imigran Honduras menyeberangi sungai Lempa, di perbatasan antara Honduras dan Guatemala, untuk menyeberang ke Guatemala di Honduras. Mereka mencoba menerobos perbatasan Guatemala untuk masuk ke wilayah Meksiko dan melanjutkan ke Amerika Serikat. (REUTERS/Jorge Cabrera)
Para imigran Honduras tersebut melakukan eksodus dengan berjalan di hutan berlumpur sambil membawa bayi. (REUTERS/Adrees Latif)
Mereka berjalan dan rela tidur di mana saja demi melarikan diri dari kemiskinan dan ketidakamanan serta rekrutmen paksa oleh sindikat kejahatan di negara Amerika Tengah tersebut. (REUTERS/Jorge Cabrera)
Para imigran tersebut berharap agar dapat mencapai Meksiko dan kemudian menyeberangi perbatasan utara menuju Amerika Serikat. (REUTERS/Jorge Cabrera)
Mereka mencoba menerobos perbatasan Guatemala untuk masuk ke wilayah Meksiko dengan menyeberangi sungai Suchiate dengan bantuan sesama migran untuk menghindari pos pemeriksaan perbatasan di Ciudad Hidalgo, Meksiko. (REUTERS/Edgard Garrido)
Polisi antihuru-hara berjaga untuk memblokir masuknya ribuan imigran, termasuk anak-anak yang berupaya masuk ke Meksiko. (REUTERS/Jorge Cabrera)
Otoritas Meksiko mengumumkan kepada para imigran, bahwa pemerintahnya menghendaki proses imigrasi secara resmi. Mereka yang memiliki dokumen lengkap akan diizinkan melintas masuk ke Meksiko. (REUTERS/Jorge Cabrera)
Otoritas Meksiko menyebut mereka yang tak memiliki dokumen resmi harus mengajukan status pengungsi atau memilih kembali ke negara asal. (REUTERS/Jorge Cabrera)