Ribuan pengemudi taksi Korsel menggelar unjuk rasa pada Kamis di Seoul. Menurut mereka, layanan carpool akan mengancam mata pencarian dan pekerjaan mereka. Reuters/Kim Hong-Ji
Ini adalah tantangan terbaru untuk layanan berbagi-tumpangan di Korea Selatan. Reuters/Kim Hong-Ji
Peraturan pemerintah Korsel selama ini telah menghambat layanan transportasi baru yang diluncurkan oleh Uber Technologies dan perusahaan domestik yang bermarkas di AS. Reuters/Kim Hong-Ji
Para pengunjuk rasa yang mengenakan ikat kepala merah meneriakkan slogan, melambaikan bendera dan mengangkat plakat dengan slogan-slogan.
Layanan carpooling akan membahayakan pekerjaan, kata seorang pengemudi, Lee Sun-joo, yang memiliki 30 tahun pengalaman tetapi bekerja 12 jam sehari untuk mendapatkan 2 juta won ($ 1.762) setiap bulan.
Kakao, salah satu operator carpool, mengaku hanya akan menjalankan layanan selama jam kerja untuk mengimbangi kekurangan taksi.
Protes sopir taksi menghadirkan kesulitan tersendiri bagi pemerintha di saat tingkat pengangguran semakin meningkat. Korea Selatan memiliki sekitar 270.000 pengemudi taksi pada 30 Juni.