
Jokowi Sesalkan Utang BPJS Kesehatan Harus Sampai ke Mejanya
Arys Aditya, CNBC Indonesia
17 October 2018 14:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan persoalan tagihan BPJS Kesehatan harus sampai ke dirinya.
Dia mengatakan seharusnya persoalan itu sudah selesai di level Direktur Utama BPJS, Fahmi Idris.
Kepala Negara meminta agar pihak terkait segera menemukan cara terbaik untuk menuntaskan permasalahan defisit BPJS Kesehatan secara permanen sehingga tidak meresahkan baik warga maupun rumah sakit.
"Sehingga solusi itu bisa segera diselesaikan. Tapi masak setiap tahun harus dicarikan solusi, semestinya sudah rampung lah di Menkes, di Dirut BPJS. Masak untuk urusan pembayaran utang RS sampai presiden. Ini kebangetan sebetulnya. Kalau tahun depan masih diulang, kebangetan," tuturnya saat menghadiri Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Rabu (17/10/2018).
Adapun Jokowi mengatakan klaim untuk penyakit katastropik terus meningkat.
"Klaim untuk penanganan penyakit katastropik meningkat terus. Gede banget, mestinya harus ada kajian ini," katanya.
Dari data yang ia terima, tagihan kepada BPJS Kesehatan pada 2017 untuk jenis penyakit katastropik seperti kasus penyakit jantung mencapai Rp 9,25 triliun, disusul kanker Rp 3 triliun, gagal ginjal Rp 2,25 triliun dan stroke Rp 2,25 triliun.
Untuk jenis penyakit nonkatastropik, Jokowi menyebutkan operasi katarak mencatat nominal klaim kepada BPJS Kesehatan Rp 2,26 triliun dan fisioterapi Rp 965 miliar.
Seperti diketahui, pemerintah telah mencairkan dana talangan untuk menutup defisit BPJS Kesehatan sebesar Rp 4,993 triliun.
Adapun BPJS Kesehatan dalam rapat kerja dengan DPR pada Senin (17/9/2018) mengatakan defisit total tahun ini mencapai Rp 16,5 triliun.
(ray/ray) Next Article Jokowi Buka-bukaan Soal Alasan Bailout BPJS Kesehatan!
Dia mengatakan seharusnya persoalan itu sudah selesai di level Direktur Utama BPJS, Fahmi Idris.
Kepala Negara meminta agar pihak terkait segera menemukan cara terbaik untuk menuntaskan permasalahan defisit BPJS Kesehatan secara permanen sehingga tidak meresahkan baik warga maupun rumah sakit.
"Klaim untuk penanganan penyakit katastropik meningkat terus. Gede banget, mestinya harus ada kajian ini," katanya.
Dari data yang ia terima, tagihan kepada BPJS Kesehatan pada 2017 untuk jenis penyakit katastropik seperti kasus penyakit jantung mencapai Rp 9,25 triliun, disusul kanker Rp 3 triliun, gagal ginjal Rp 2,25 triliun dan stroke Rp 2,25 triliun.
![]() |
Untuk jenis penyakit nonkatastropik, Jokowi menyebutkan operasi katarak mencatat nominal klaim kepada BPJS Kesehatan Rp 2,26 triliun dan fisioterapi Rp 965 miliar.
Seperti diketahui, pemerintah telah mencairkan dana talangan untuk menutup defisit BPJS Kesehatan sebesar Rp 4,993 triliun.
Adapun BPJS Kesehatan dalam rapat kerja dengan DPR pada Senin (17/9/2018) mengatakan defisit total tahun ini mencapai Rp 16,5 triliun.
lFoto: infografis/8Penyakit Kronis Orang RI yang Jadi Beban BPJS Kesehatan/Aristya Rahadian Krisabella |
(ray/ray) Next Article Jokowi Buka-bukaan Soal Alasan Bailout BPJS Kesehatan!
Most Popular